IHSG menguat namun diprediksi rawan terkoreksi

19 Juli 2019 09:53 WIB
IHSG menguat namun diprediksi rawan terkoreksi
Karyawan beraktivitas di dekat grafik pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Pada Jumat (19/7/2019) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 14,15 poin atau 0,22 persen ke posisi 6.417,44 poin. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/hp.

Keputusan Bank Indonesia menurunkan suku bunga BI 7-Day Reverse Repo Rate telah direspon positif pelaku pasar pada perdagangan Kamis (18/7) lalu, namun sentimen internal tersebut tidak berlanjut

Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat pagi, dibuka menguat namun diprediksi rawan terkoreksi pada perdagangan hari ini.

IHSG dibuka menguat 14,15 poin atau 0,22 persen ke posisi 6.417,44. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 3,53 poin atau 0,34 persen menjadi 1.028,81.

Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, Jumat, mengatakan, keputusan Bank Indonesia menurunkan suku bunga BI 7-Day Reverse Repo Rate telah direspon positif pelaku pasar pada perdagangan Kamis (18/7) lalu, namun sentimen internal tersebut tidak berlanjut dan pasar kembali menyikapi sentimen ketidakpastian perdagangan AS dan China.

"Faktor ini diperkirakan berdampak bagi IHSG yang rawan terkoreksi pada perdagangan saham hari ini," ujar Alfiansyah.

Baca juga: Suku bunga acuan BI turun, IHSG ditutup menguat
Baca juga: BEI ungkap investor pasar modal Sumatera Selatan meningkat pesat


BI menurunkan BI 7DRR sebesar 25 basis poin menjadi 5,75 persen. BI melakukan penurunan suku bunga sejalan dengan kondisi perekonomian global yang melambat. Kebijakan ini juga sejalan dengan tetap rendahnya perkiraan inflasi ke depan dan perlunya mendorong momentum pertumbuhan ekonomi di tengah pasar keuangan global yang menurun dan stabilitas ekonomi Indonesia yang terkendali.

Penurunan suku bunga BI diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dalam negeri yang melambat. Kebijakan BI ini juga sejalan dengan arah kebijakan moneter bank sentral baik di Asia maupun global yang cenderung dovish dengan pelonggaran moneter.

Dari eksternal, perang dagang antara AS dan China masih dihadapi ketidakpastian. Kini isu terbaru kembali muncul di antara AS dan China menyusul tudingan Google oleh AS sebagai salah satu perusahaan teknologi raksasa di Amerika yang telah disusupi oleh intelijen China.

Hal itu diungkapkan oleh salah satu pendiri PayPal Peter Theil, yang meminta FBI dan CIA untuk menyelidiki Google soal relasinya dengan China.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 352,61 poin (1,68 persen) ke 21.398,85, indeks Hang Seng menguat 290,55 poin atau 1,02 persen ke 28.752,21, dan indeks Straits Times menguat 13,51 poin (0,4 persen) ke posisi 3.374,56.

Baca juga: Otoritas bursa dorong pegawai pemerintah investasi obligasi
Baca juga: BEI: pasar mulai positif pascapengumuman MK

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Apep Suhendar
Copyright © ANTARA 2019