Pelaksana tugas Gubernur Kepulauan Riau, Isdianto mengaku belum bisa menjumpai Gubernur nonaktif setempat Nurdin Basirun, sejak kasus Operasi Tangkap Tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, pekan lalu.Tapi nanti saya kira kesempatan pertama kalau memang sudah dibenarkan, yakin saya orang pertama yang akan datang ke sana,
"Belum, karena tidak dibenarkan oleh KPK," kata Isdianto saat dijumpai di Kota Batam, Jumat.
Ia memastikan akan langsung menjumpai Nurdin Basirun, begitu KPK mengizinkan.
Baca juga: Gubernur Kepri diminta kooperatif dengan KPK
"Tapi nanti saya kira kesempatan pertama kalau memang sudah dibenarkan, yakin saya orang pertama yang akan datang ke sana," katanya.
Ia menambahkan sejak dibawa ke Jakarta hingga kini, belum bisa berkomunikasi secara langsung dan tidak langsung dengan Nurdin Basirun.
Pertemuan terakhir dirinya dengan pria yang pernah mendampingi kakaknya, Muhammad Sani dalam Pilkada Kepri 2015 itu, terjadi saat Nurdin masih berada di Polres Tanjungpinang.
"Kemarin saja waktu masih di polres, saya datang," kata dia.
Baca juga: KPK temukan uang berserakan saat geledah rumah dinas Nurdin Basirun
Nurdin berpesan kepadanya untuk bekerja secara baik dan agar berhati-hati.
Nurdin Basirun menjadi Gubernur Kepri menggantikan Muhammad Sani yang meninggal saat menunaikan tugas. Posisi Nurdin sebagai wakil gubernur kemudian digantikan adik Muhammad Sani, Isdianto.
Nurdin ditangkap KPK dalam OTT terkait dugaan suap proyek reklamasi.
Baca juga: OTT KPK jadi pelajaran berharga bagi Wali Kota Tanjungpinang
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019