Trump menyebutkan posisi AS tersebut satu hari setelah Gedung Putih mengatakan pembelian oleh Turki itu membuat Ankara tidak mungkin lagi disertakan dalam program pesawat jet tempur F-35 buatan AS.
"Saat ini kita tidak akan melakukannya," kata Trump kepada para wartawan di Gedung Bundar dalam acara perayaan prestasi tim Olimpiade Khusus AS.
Juru bicara Presiden Turki Tayyip Erdogan, Ibrahim Kalin, pada Kamis terlihat gelisah atas keputusan Washington itu untuk mendepak Turki dari program bersama pesawat tempur, menurut laporan CNN Turk.
Kalin mengatakan hubungan antara negara-negara sekutu NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) tidak akan sehat akibat keputusan sepihak seperti itu, lapor CNN Turk.
Amerika Serikat pada Rabu (17/7) mengumumkan sedang memulai proses mengeluarkan Turki dari program jet pengintai F-35, yang merupakan pesawat paling canggih dalam lingkup persenjataan AS. F-35 digunakan oleh NATO serta negara-negara mitra lainnya.
Baca juga: Erdogan: Turki takkan mundur dari kesepakatan rudal S-400 buatan Rusia
Turki, seperti mitra-mitra lainnya dalam program F-35, merupakan bagian dari rantai pasokan bagi pesawat jet berteknologi tinggi itu.Turki memproduksi sekitar 900 komponen.
Seorang pejabat AS mengatakan pemindahan pabrik pembuatan komponen F-35 dari Turki akan memakan biaya 500 juta-600 juta dolar AS (sekitar Rp6,9 triliun-Rp8,3 triliun).
Ancaman soal pengusiran Turki dari program F-35 telah lama digembar-gemborkan dan kemungkinan diwujudkan setelah Ankara pekan lalu mulai menerima gelombang pertama pengiriman bagian-bagian sistem pertahanan udara S-400 dari Rusia.
Baca juga: AS tak lagi terima pilot F-35 Turki terkait sistem rudal Rusia
Baca juga: Turki desak AS hormati kemitraan di tengah ancaman Trump
Sumber: Reuters
Pewarta: Tia Mutiasari
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019