Si Telmi Biam merupakan modifikasi ketel kayu yang menekankan efisiensi, efektivitas dan produktivitas untuk memperoleh mutu minyak kayu putih sesuai SNI
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) kembali meraih prestasi dalam bidang inovasi pelayanan publik, yakni dalam ajang Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2019 yang digagas oleh Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB).
“Kami bersyukur dan berterima kasih atas penghargaan ini, sehingga dapat memotivasi kami untuk terus memacu dalam menciptakan inovasi dan meningkatkan pelayanan terbaik untuk masyarakat," kata Staf Ahli Menteri Perindustrian bidang Komunikasi, Masrokhan lewat keterangannya diterima di Jakarta, Jumat.
Masrokham mewakili Kemenperin untuk menerima penghargaan tersebut di Semarang, Jawa Tengah.
Masrokhan menegaskan Kemenperin berupaya menghasilkan inovasi dari kegiatan penelitian dan pengembangan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dan pelaku industri. Hal ini sesuai dengan program prioritas dalam implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0.
“Salah satu hasil inovasi yang mendapat penghargaan ini adalah buah karya dari Balai Riset dan Standardisasi Industri Ambon (BI Ambon),” ungkapnya. Inovasinya ini disebut Si Telmi Biam atau akronim dari inovasi ketel minyak kayu putih BI Ambon.
“Si Telmi Biam merupakan modifikasi ketel kayu yang menekankan efisiensi, efektivitas, dan produktivitas untuk memperoleh mutu minyak kayu putih sesuai SNI,” ujarnya.
Keunggulan Si Telmi Biam di antaranya mampu menurunkan waktu produksi dari delapan jam menjadi empat jam, sehingga dapat melakukan penyulingan sebanyak tiga kali per hari.
Sejak tahun 2005 hingga 2018, BI Ambon telah memproduksi sebanyak 462 Si Telmi Biam dengan penyebaran pemanfaatan untuk 129 industri kecil dan menengah (IKM). Si Telmi Biam mampu menjadi solusi bagi pelaku IKM untuk meningkatkan kualitas produk dan meningkatkan nilai jual.
“Ke depannya, Si Telmi BIAM akan terus diperbarui sesuai kebutuhan agar mampu memberikan manfaat optimal. Berkat Si Telmi Biam ini, telah menyerap tenaga kerja mencapai 1.548 orang di wilayah Indonesia bagian timur,” paparnya.
Piagam penghargaan yang diterima Kemenperin ini diserahkan langsung Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Syafruddin. Ajang Top 99 merupakan bagian dari Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik) tahun 2019 yang digelar oleh KemenPAN-RB.
Kompetisi diikuti sebanyak 3.156 peserta di lingkungan kementerian/lembaga, pemerintah daerah, BUMN dan BUMD. Dalam prosesnya, setelah melalui seleksi administrasi, terpilih sebanyak 1.627 proposal.
Selanjutnya, dipilih Top 99 yang merupakan hasil penilaian terbaik dari 3.156 inovasi yang terdaftar. Tujuan kompetisi ini sebagai sarana percepatan peningkatan kualitas pelayanan publik.
"Tujuan penyelenggaraan kompetisi ini adalah sarana percepatan peningkatan kualitas pelayanan publik, karena tren lahirnya kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat sehingga perlu Inovasi dan pelayanan yang cepat dalam segala aspek," kata Syafruddin.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019