"Kami mengharap kepada Kementerian Kehutanan agar turun tangan dalam hal ini untuk mencari solusi terbaik," kata Saply di Mesuji, Jumat.
Saat ini, pihaknya belum bisa mencarikan solusi terbaik untuk para kelompok warga yang berada di register 45 tersebut. Lahan Register 45 di Mesuji adalah kewenangan dari Kementerian Kehutanan yang lokasinya berada di Kabupaten Mesuji.
"Tapi kami tetap peduli atas peristiwa ini dan turut berduka cita. Sejauh ini kami hanya bisa menghimbau saja, namun belum dapat memberikan solusi terbaik terkait masalah ini," kata dia.
Di waktu yang sama, Saply mengadakan pertemuan bersama Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) dari Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Dalam pertemuan itu, Plt Bupati Mesuji tersebut sempat membahas potensi konflik di Register 45 Mesuji.
"Kami sengaja membahas dan sampaikan ke mereka takutnya mereka salah anggapan kalau di Mesuji sering terjadi keributan padahal tidak begitu," kata dia.
Ia mengatakan, di luar sana, Mesuji ini dikenal tidak aman sama sekali dan sering terjadi bentrok antar warga namun yang sebenarnya terjadi, keributan-keributan tersebut bukanlah warga asli di sini.
Menurut dia, hal ini tentunya sangat merugikan bagi Kabupaten Mesuji, sebab peristiwa-peristiwa seperti ini dapat menyebabkan investor takut datang kemari dan pada lari, padahal yang bentrok adalah warga pendatang.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh Kapolres Mesuji AKBP Eddie Purnomo, Komandan Kodim (Dandim) 0426 Tulangbawang, dan sejumlah pejabat dari Kesbangpol Ogan Ilir, Sumatera Selatan.
Bentrok antarwarga dua kelompok tersebut terjadi pada Rabu siang tanggal 17 Juli 2019 sekitar pukul 14.00 WIB.
Sekitar pukul 11.00 WIB saat itu datang alat berat bajak milik kelompok Pematang Panggang Mesuji Raya dan kemudian melakukan pembajakan di lokasi Register 45 Mekar Jaya Abadi.
Pembajakan tersebut dilakukan di area tanah seluas setengah hektare milik salah satu warga bernama Yusuf (41) yang merupakan kelompok dari Mekar Jaya Abadi.
Kegiatan pembajakan tersebut kemudian diketahui oleh salah satu warga dari kelompok Mekar Jaya Abadi dan kemudian seketika memukul kentongan dan mengamankan warga yang sedang membajak tersebut.
Warga kemudian menanyakan perihal atas perintah siapa untuk melakukan pembajakan tersebut. Namun, tidak lama setelah itu, operator bajak disuruh pulang kemudian kembali membawa rekannya dan langsung menyerang kelompok Mekar Jaya.
Akibatnya, bentrok antarwarga di Mesuji itu mengakibatkan tiga orang tewas dan sepuluh orang luka-luka yang saat ini sedang di rawat di Rumah Sakit Bhayangakara, Polda Lampung di Bandarlampung.*
Baca juga: Kelompok warga register Mekar Jaya Abadi makan seadanya di pengungsian
Baca juga: Kelompok warga Mekar Jaya Abadi takut pulang ke lokasi Register 45
Pewarta: Dian Hadiyatna
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019