"Talenta-talenta digital merupakan komponen yang tidak kalah penting dalam industri teknologi. Tanpa talenta digital, hampir tidak mungkin bagi Indonesia untuk mewujudkan transformasi digital," kata Direktur Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika Ismail dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Jumat malam.
Ismail mengatakan dukungan pemangku kepentingan, seperti Huawei Indonesia yang bekerja sama dengan Kementerian Tenaga Kerja, untuk pengembangan SDM digital semakin menguatkan program pemerintah yang juga fokus pada pengembangan talenta-talenta digital.
"Pemerintah berharap apa yang dilakukan Huawei dapat meningkatkan kerja sama dengan berbagai pihak serta senantiasa memberikan teknologi dan layanan terbaik bagi Indonesia," kata Ismail.
Baca juga: Kemnaker-Huawei kerja sama tingkatkan kompetensi lulusan SMK
Kominfo, lanjut Ismail, telah mendorong pengembangan talenta-talenta digital Indonesia melalui program beasiswa kepada 25 ribu warga negara dalam sektor teknologi informasi.
"Para penerima beasiswa itu akan dilatih secara intensif untuk mempelajari ketrampilan dalam perangkat keras ataupun perangkat lunak seperti kecerdasan buatan, big data, komputasi awan, ataupun tema-tema pelatihan lain," katanya.
Ismail mengapresiasi langkah Huawei Indonesia untuk terlibat dalam penguatan sumber daya manusia bidang teknologi informasi sejak 2009.
Sebelumnya, Huawei sebagai penyedia teknologi informasi dan komunikasi bekerja sama dengan Kementerian Tenaga Kerja mengembangkan kompetensi lulusan SMK dengan memberikan pelatihan instalasi perangkat penerima sinyal radio seluler (base transceiver station/BTS) dan jaringan mikro serta sertifikasi bagi 1.000 pencari kerja.
"Program Smart Generation (SmartGen) itu merupakan komitmen Huawei dalam pengembangan SDM Indonesia untuk meningkatkan kompetensi dan daya saing mereka menghadapi persaingan pasar tenaga kerja industri teknologi informasi dan komunikasi yang semakin ketat," kata CEO Huawei CNBG Indonesia Andy Ma Hui.
Baca juga: Huawei akan berhentikan ratusan karyawan di AS
Baca juga: OS Huawei Hongmeng lebih cepat dari Android, tersedia musim semi
Baca juga: Huawei luncurkan telepon pintar 5G pertama di Kuwait
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019