Spot foto tersebut terletak di pintu masuk stan wilayah kota administrasi Jakarta Pusat, yakni di samping kiri panggung utama yang tepat berada di depan Monas.
Beberapa warga terlihat mengantre untuk bisa mendapat giliran berfoto di replika JPO Senayan tersebut, mulai dari perempuan, laki-laki, anak kecil, orang dewasa, hingga orang tua.
Teriknya matahari yang cukup mampu membakar kulit ini tidak menghalangi mereka untuk bergaya tepat di tengah replika JPO itu.
Baca juga: Belum resmi dibuka, warga sudah padati Lebaran Betawi
Baca juga: Rumah kebaya jadi "spot" favorit berfoto pada Lebaran Betawi
Baca juga: Panas menyengat tidak halangi pengunjung padati Lebaran Betawi
Seperti Nadia warga Kecamatan Koja, Jakarta Utara ini mengaku belum pernah mencoba berfoto di JPO Senayan karena lokasinya yang jauh, sehingga ketika ada replikanya ia bergegas menarik Adi, suaminya, untuk memotret dirinya.
“Belum pernah yang aslinya karena jauh, ya sudah mumpung di sini ada dan meskipun lebih sederhana enggak apa-apa,” katanya.
Jika Nadia belum pernah berfoto di JPO Senayan yang asli, lain halnya dengan Ferdy warga Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat. Ia mengaku sudah sangat sering berfoto di JPO Senayan, namun ia tetap ingin merasakan sensasi replikanya.
“Beda sensasinya, di sini kita foto dengan diiringi musik-musik ala Betawi,” ujarnya.
Selain itu, replika JPO Senayan juga dianggap lebih nyaman digunakan untuk berfoto. Seperti yang dikatakan oleh Meswari warga Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
“Enak karena enggak terlalu banyak orang di belakang kita saat foto, jadi fotonya bagus bersih,” ujarnya.
Andi warga Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan mengatakan bahwa ia berfoto di spot tersebut karena spot foto lain yang ada di acara Lebaran Betawi sangat ramai.
“Spot foto lain terlalu ramai dan kental dengan budaya. Biar seimbang saja jadi foto di spot yang modern juga,” kata Andi.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali menyelenggarakan Lebaran Betawi bekerja sama dengan Badan Musyawarah Betawi (Bamus Betawi).
Lebaran Betawi merupakan acara tahunan sebagai ajang silaturahmi antarwarga Jakarta yang kental dengan nuansa Betawi setelah Lebaran Idul Fitri.
Gelaran Lebaran Betawi 2019 kali ini mengusung tema "Dengan Budaye Kite Perkokoh Persatuan dan Kesatuan Indonesia" dan akan berlangsung selama tiga hari, mulai 19-21 Juli 2019.
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019