Mantan astronot tersebut memiliki jawaban yang sudah siap. "Sebenarnya, saya telah agak kecewa selama 10 atau 15 tahun terakhir," kata Aldrin kepada Trump pada Jumat.
Dengan ulang tahun ke-50 pendaratan di Bulan dirayakan pekan ini, Trump membawa ke Kantor Oval astronot yang masih hidup dari misi itu --Aldrin dan Michael Collins-- dan keluarga mendiang Neil Armstrong, orang pertama yang berjalan di Bulan.
Trump, pendukung kuat misi AS ke Mars, bertanya kepada Aldrin dan yang lain, termasuk Administratur NASA Jim Bridenstine, demikian laporan Reuters --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu. Trump juga menyatakan ia ingin melewati misi ke Bulan dan langsung melancarkan misi ke Mars.
Ia bertanya apakah Amerika Serikat mesti menggunakan Bulan sebagai batu lompatan ke Mars, yang menjadi rencana saat ini, atau langsung pergi ke Planet Merah itu.
Aldrin mengatakan program antariksa AS dicapai sangat banyak 50 tahun lalu, tapi era saat ini telah bermasalah, sehingga mengecewakan dia.
Aldrin mengatakan rencana Amerika Serikat saat ini untuk misi berikutnya ke Bulan tidak memberi peluang kepada pesawat antariksa untuk bermanuver saat berada di orbit Bulan.
Trump berpaling ke Bridenstine dan bertanya kepada dia, "Bagaimana perasaanmu mengenai itu, Jim?"
"Sebenarnya kami sedang mengerjakan itu," kata Bridenstine.
Ia mengatakan kepada Trump kapsul Orion yang sedang dikembangkan dengan tujuan sampai ke Bulan dalam lima tahun akan menyertakan satu modul kecil di orbit sekeliling Bulan, yang berfungsi sebagai stasiun antariksa kecil.
Trump juga meminta pendapat Collins mengenai apakah pergi ke Bulan dulu atau langsung ke Mars. Collins (88), yang memegang bangku Trump untuk menjaga keseimbangan, menjawab, "Mars, langsung."
"Kelihatannya buat saya langsung ke Mars, siapa yang tahu lebih baik dibandingkan orang-orang ini?" kata Trump.
Aldrin menimpali, "Kamu tidak sabar."
Pewarta: Chaidar Abdullah
Editor: Eliswan Azly
Copyright © ANTARA 2019