Pertamina mengirim sejumlah tim ahli untuk penanganan gelembung gas yang terjadi di sekitar anjungan minyak lepas pantai YYA-1 di Laut Jawa, area Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (ONWJ).Setelah mengirimkan tim tanggap darurat, pengerahan tim penanggulangan dilanjutkan dengan pengerahan sebanyak 7 tim ahli yang berasal dari berbagai sektor.
Setelah mengirimkan tim tanggap darurat, pengerahan tim penanggulangan dilanjutkan dengan pengerahan sebanyak 7 tim ahli yang berasal dari berbagai sektor.
"Tim-tim tersebut dilengkapi dengan lebih dari 20 kapal dan berbagai peralatan yang mendukung seperti oil boom dan puluhan drum dispersant," kata VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman dalam siaran persnya di Jakarta, Sabtu.
Fajriyah menjelaskan pengerahan tim tersebut merupakan bagian dari upaya penanganan gelembung gas yang terjadi di anjungan tersebut.
"Kami terus melakukan upaya terbaik untuk penanganan di lokasi dengan tetap mengutamakan aspek keselamatan. Kami terus berkoordinasi dengan pihak terkait seperti SKK Migas, Ditjen Migas, KLHK, KKKS serta pihak lainnya," ujarnya.
Baca juga: Pertamina kerahkan SDM terbaik tangani peristiwa di anjungan Laut Jawa
Lokasi anjungan terletak sekitar 2 kilometer dari pantai utara Jawa di Karawang, Jawa Barat. PHE ONWJ telah mengaktifkan Incident Management Team (IMT) untuk menanggulangi kejadian tersebut.
Prioritas utama yang juga telah dilakukan adalah memastikan keselamatan karyawan yang bekerja sebagai bagian dari tim reaksi darurat (team emergency response), masyarakat dan lingkungan sekitar, dan memastikan isolasi serta pengamanan di sekitar lokasi kejadian.
Pertamina terus melakukan upaya maksimal untuk penanganan peristiwa ini meskipun skala lapangan YY jauh lebih kecil dibandingkan lapangan di mana insiden pernah terjadi di tempat lain seperti di lapangan Macondo, Teluk Meksiko, kata Fajriyah Usman.
Baca juga: Produksi Migas di ONWJ mundur akibat gelembung gas
Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019