"Industri elektronika ini terus kami genjot pengembangannya agar mampu berperan sebagai sektor penghasil devisa yang signfikan, dan sektor ini menjadi industri berbasis dalam negeri," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, Sabtu.
Menurut Airlangga Hartarto, hal tersebut karena peningkatan investasi ini selain dapat memacu kapasitas produksi dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor, juga diharapkan menghasilkan produk substitusi impor.
Menperin mengungkapkan, salah satu investor industri elektonik yang telah menyatakan minatnya bakal menggelontorkan dananya di Indonesia, yaitu Compal Group.
"Compal adalah salah satu produsen produk Apple seperti iPad dan iWatch yang akan masuk ke Indonesia," jelasnya.
Airlangga menambahkan, Compal sedang mencari lokasi baru untuk basis produksinya di ASEAN, di mana salah satu lokasi yang dibidiknya adalah Indonesia.
Menperin pun menyambut baik rencana investasi dari Compal Group tersebut. "Dengan adanya fasilitas insentif tax holiday yang kami tawarkan, mereka sangat tertarik untuk berinvestasi di Indonesia," ujarnya.
Menurut Menperin, saat ini Compal memproduksi beragam produk elektronik dan sudah punya pasar yang besar.
"Mereka produsen iPad, Apple Watch dan banyak produk lain. Untuk market share dunia mendekati 25 persen dan mereka produsen dari hampir semua mini notebook," imbuhnya.
Dalam perkembangannya, Compal Group menjadi perusahaan manufaktur produk 5C seperti notebook computers, tablets, wearable devices, dan smartphones.
Pada tahun 2007, mereka memiliki pabrik di Vietnam, kemudian memiliki service center di Polandia dan pabrik di Brasil. Compal telah menyerap tenaga kerja sebanyak 80.000 orang di seluruh dunia. Saat ini, Compal didukung dengan manajemen dan R&D yang solid.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Harjanto mengemukakan, niat Compal untuk mencari lokasi produksi baru karena dampak perang dagang China-AS, sehingga perlu ada diversifikasi pasar.
"Mereka melihat pasar dalam negeri kita cukup besar. Kalau dia jadi masuk, akan membangun satu klaster dengan vendornya," ungkapnya.
Menurut Harjanto, dalam upaya memfasilitasi investasi sektor industri yang masuk ke Indonesia, pemerintah terus mengakselerasi sejumlah pembagunan kawasan industri yang terintegrasi dengan infrastruktur penunjang seperti pelabuhan.
Hal itu agar bisa cepat untuk suplai bahan bakunya karena akan memacu nilai tambah dan daya saing produk dalam negeri agar bisa ekspor.
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2019