Persiba Balikpapan kalah 0-2 melawan Persik Kediri di kandangnya di Stadion Batakan pada pertandingan Liga 2, Sabtu malam tadi, antara lain karena bermain tak sabar.
Saat kedudukan 0-1 Beruang Madu gagal memanfaatkan peluang emas dari titik putih pada menit ke-65 setelah tendangan Andre Dio diblok kiper Persik Fajar Setya Jaya.
“Seandainya penalti itu masuk dan gol, situasinya tentu akan berbeda,” kata Pelatih Persiba Salahuddin usai pertandingan.
Persiba kehilangan tiga poin yang berharga untuk memperbaiki peringkat dalam klasemen.
Tampil di depan lebih kurang 10 ribu penonton, Persiba sejak awal kesulitan mengembangkan permainan dan tekanan para pemain Persik kerap berujung pada emosi yang membuat pemain bersitegang di lapangan.
“Anak-anak terpancing. Padahal kita menguasai permainan sementara Persik hanya bertahan,” kata Salahuddin. Beruang Madu hanya mendapatkan satu peluang lewat Ismail Haris pada babak pertama.
Pada babak kedua, permainan Persiba mulai berkembang setelah Beni Oktovianto masuk yang bahkan mendapatkan peluang pertamanya pada menit ke-60 dari tendangan bebas.
Bola tembakan Andre Dio mengenai mistar gawang Persik dan memantul kembali ke tengah kotak penalti. Ismail Haris yang menyambar bola dengan sundulan tak bisa menjebol gawang lawan.
Tiga menit kemudian, Persiba kecolongan ketika serangan balik dari sayap kiri gagal ditahan para bek Beruang Madu. Umpan lambung menyilang dimanfaatkan striker Persik Septian Satria Bagaskara untuk membawa kedudukan 1-0 pada menit ke-63.
Dua menit kemudian, Persiba berpeluang menyamakan kedudukan setelah Andre Dio dijatuhkan di dalam kotak penalti Persik. Namun eksekusi penalti ini digagalkan kiper lawan yang maju menerkam bola.
Pada menit ke-71, bola liar pantulan dari pagar hidup Persiba disambar Septian Satria Bagaskara yang melepaskan tembakan ke sudut jauh gawang Persiba yang dijaga Dwi Yudha Pratama untuk membuat kedudukan berubah 2-0.
Wasit Mansyur dari Jakarta mengeluarkan 7 kartu kuning untuk Andre Putra dan Anis Mujiono dari Persiba, dan untuk empat pemain Persik, Edo Febriansyah, Ady Eko Jayanto, Iqmal Nur Syamsu, dan Septian Bagaskara.
Pewarta: Novi Abdi
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2019