"Semoga dengan bantuan kelambu tersebut bisa menekan angka warga yang terjangkit malaria," kata Koordinator Tim Relawan Medis MRI NTB, Halid, di Lombok Barat, Minggu.
Ia mengatakan wabah malaria yang menyerang beberapa dusun di Desa Meninting, Kecamatan Batulayar menjadi perhatian khusus bagi tim pelayanan kesehatan ACT-MRI.
Penyaluran bantuan kelambu anti malaria dilakukan bersama pihak Puskesmas Meninting, dengan cara menyusuri Dusun Bonyok, Desa Bengkaung, Kecamatan Batulayar.
"Daerah tersebut merupakan lokasi yang terdapat banyak pasien malaria," ujarnya.
Menurut pengakuan dari petugas puskesmas, kata dia, penanganan endemik malaria dihadapkan pada kendala masyarakat yang enggan menyelesaikan minum obat serta beberapa bantuan kelambu yg disalurkan kepada masyarakat tidak dipakai.
"Jadi butuh edukasi yang masif kepada daerah yg terdampak endemik ini. Jalur yang dilalui pun tidak mudah karena hanya bisa dilewati oleh motor dan kebanyakan jalan setapak," kata Halid.
Kepala Program ACT Cabang NTB, M Romi Saefudin menambahkan, bantuan kelambu anti malarian ini akan terus disalurkan ke daerah-daerah yang menjadi endemik wabah demam berdarah dengeu dan malaria di seluruh NTB.
"Kami akan terus bekerja sama dengan Dinas Kesehatan, puskesmas dan aparat desa untuk mendata daerah yang rentan terjadi endemik malaria," katanya.
Baca juga: Pipanisasi air di Sembalun-Lombok dibangun bersama ACT-Jepang
Baca juga: ACT NTB mendistribusikan air bersih ke daerah kekeringan
Baca juga: Program "BeGiTU" digagas ACT untuk pendampingan gizi anak-anak di Sembalun-NTB
Pewarta: Awaludin
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019