"Kami bermain dengan 10 orang setelah wasit membiarkan pemain pengganti M Arfan menunggu sekitar 40 detik sebelum masuk ke lapangan. Lalu Persija mendapatkan tendangan sudut dan membuat gol," ujar Kalezic usai pertandingan.
Pertandingan itu dipimpin oleh wasit Dwi Purba Adi Wicaksana, wasit yang memiliki lisensi FIFA.
Dalam pertandingan, pemain serang PSM M Rahmat harus ditandu ke luar lapangan di menit ke-86 karena cedera.
Kalezic pun menyiapkan Muhammad Arfan di tepi lapangan. Akan tetapi, Arfan tidak segera diizinkan masuk ke lapangan oleh wasit Dwi.
Bola pun terus mengalir sampai Persija mendapatkan sepakan pojok. Arfan pun akhirnya memasuki lapangan, tetapi tendangan sudut itu berujung pada gol Ryuji Utomo di menit ke-87.
"Saya sudah memberitahukan kepada ofisial keempat bahwa saat Rahmat keluar, Arfan seharusnya langsung masuk karena kami berlaga dengan 10 orang," tutur Kalezic, yang sempat terlihat emosional ketika Arfan dibiarkan menunggu di tepi lapangan.
Kritik Kalezic atas wasit tidak ditanggapi oleh pelatih Persija Julio Banuelos.
Banuelos menolak untuk menyalahkan wasit karena menurutnya itu tidak etis. Meski demikian, juru taktik asal Spanyol itu justru menganggap timnya yang paling dirugikan.
"Kalau berbicara soal dirugikan, kamilah yang seharusnya paling dirugikan wasit. Lawan berkali-kali membuat pelanggaran tetapi tidak ada keputusan tegas dari wasit," kata Banuelos.
Persija Jakarta menaklukkan PSM Makassar dengan skor 1-0 pada pertandingan leg pertama final Piala Indonesia 2018-2019 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu, berkat gol tunggal Ryuji Utomo (87').
Hasil itu membuat tim yang berjuluk Macan Kemayoran itu hanya membutuhkan hasil seri di leg kedua di Makassar pekan depan untuk menjadi juara Piala Indonesia 2018-2019.
Sementara PSM memerlukan kemenangan minimal dengan selisih dua gol tanpa kebobolan untuk menjadi kampiun.
Baca juga: Gol menit akhir bawa Persija taklukkan PSM 1-0 final Piala Indonesia
Baca juga: Suporter laga final Piala Indonesia kotori GBK
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019