• Beranda
  • Berita
  • Ridwan Kamil resmikan sudut budaya Sunda di South Hill Park

Ridwan Kamil resmikan sudut budaya Sunda di South Hill Park

22 Juli 2019 06:30 WIB
Ridwan Kamil resmikan  sudut budaya Sunda di South Hill Park
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, meresmikan sudut budaya Sunda dengam upara pemotongan tumpeng dan menyerah potongan pertama nasi tumpeng kepada wali kota Bracknell Town serta CEO South Hill Park Arts Centre, Craig Tiley, Bracknell, London. (dokumentasi)
Sudut budaya Sunda di South Hill Park, Bracknell London. (ANTARA/Zeynita Gibbons)

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengawali kunjungan kerja ke Inggris dengan meresmikan sudut budaya Sunda, di South Hill Park, Bracknell, dan sekaligus menyerahkan alat musik berupa satu set degung dan satu set angklung dan satu set tarawangsa serta beberapa busana adat Sunda selanjutnya dapat dimanfaatkan Simon Cook, pengiat budaya Sunda di Inggris.

Dalam acara yang diadakan di pusat musik dan seni budaya Bracknell Centre, South Hill Park, tidak jauh dari Lapangan pacuan kuda Ascot, London, Kamil meresmikan sudut budaya Sunda dengam upara pemotongan tumpeng dan menyerah potongan pertama nasi tumpeng kepada wali kota Bracknell Town serta CEO South Hill Park Arts Centre, Craig Tiley, di South Hill Park, Bracknell, London.

Dalam kunjungan kerja ke Inggris pada 21-24 Juli, Kamil juga akan mengadakan berbagai pertemuan serta menjadi pembicara dalam acara A Peaceful Dialogue yang digelar British Institute of Peace di Manchester.

Sementara itu Atase Pendidikan dan Kebudayaan di Kedutaan Besar Indonesia di London, E Aminudin Aziz, mengatakan, sumbangan dari pemerintah Provinsi Jawa Barat mempunyai tiga hal penting.

Hal ini ujarnya untuk mengimbangi perkembangan seni-budaya Indonesia di London khususnya dan Inggris umumnya yang seringkali hanya dikaitkan dengan kesenian dari Jawa, di antaranya Solo dan Jogja dan Bali. "Padahal, masyarakat Sunda adalah penduduk terbesar kedua Indonesia," ujarnya.

Pada sisi lain, sudah ada embrio seni-budaya Sunda di Inggris, walaupun belum besar. Sehingga perlu penguatan khusus dari masyarakat Sunda melalui pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mendukung berkembangnya seni-budaya Sunda di Inggris.

Aziz katakan, pelaku atau pegiat seni-budaya Sunda yang dipimpin Cook, seorang alumnnus Darmasiswa pada 1989 di ASTI Bandung.

Daerah Bracknell yang ditunjuk menjadi pusat budaya Sunda, karena Cook sebagai bakal penerus kegiatan berkesenian Sunda di Inggris adalah warga lokal Bracknell.

Cook mengatakan, ia bersedia mengelola program pengembangan seni budaya Sunda dan merasa lebih baik kalau ada di Bracknell sebagai wilayah tempat tinggalnya. Secara kebetulan, Bracknell memiliki pusat kesenian yang cukup representatif untuk pengembangan seni-budaya baru.

Usulan Cook ini juga disambut Titley yang ingin menjadikan gamelan degung sebagai program baru yang tetap di South Hill Park Arts Centre.

Kesiapan ini disambut pemerintah Provinsi Jawa Barat yang dalam waktu singkat, disepakati menghibahkan perangkat seni degung, angklung, tarawangsa kepada South Hill Park Arts Centre.

Dalam tiga tahun terakhir, program Residensi Seniman dan Karavan Budaya oleh Kantor Atase Pendidikan dan Kebudayaan di Kedutaan Besar Indonesia di London secara rutin mengundang para seniman Sunda untuk berpartisipasi.

Program ini sangat berpengaruh dan telah menimbulkan minat yang sangat kuat dari para pegiat seni-budaya di Inggris memperlajarinya.

Pada kesempatan yang sama seniman dari Jawa Barat, Hendrawati Ashworth, yang bermukim di Inggris menyambut baik peresmian pojok Sunda di Pusat Seni dan Budaya di South Hill Park Arts Centre, Bracknell. Ia juga seorang seniwati Sunda yang sering menjadi pesinden pada gelaran budaya Sunda di sana. 

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019