Duta Besar RI untuk China dan Mongolia Djauhari Oratmangun berupaya mendukung peningkatan ekspor dan investasi dengan melancarkan beberapa strategi, salah satunya membina hubungan dengan pelaku bisnis di negeri tirai bambu.
“Pertama kita harus membina hubungan dengan para pejabat pemerintah yang terkait akses pasar, kemudian dengan pelaku-pelaku bisnis, khususnya untuk importir produk Indonesia,” kata Djauhari kepada Antara di Shanghai, Minggu malam.
Mengingat importir di China tersebar di berbagai daerah, maka Djauhari ‘blusukan’ untuk mendatanganinya.
Baca juga: Nanas segar asal Lampung bakal masuk pasar China mulai tahun 2020
“Strateginya kita harus datangi mereka, misalnya di Shanghai, Guangzhou, Xiamen, Tianjin,” ujar Djauhari.
Tidak hanya itu, Djauhari juga kerap mempertemukan eksportir asal Indonesia dengan importir China untuk membuka peluang bisnis yang memungkinkan, sehingga terjadi peningkatan kerja sama perdagangan.
KBRI juga seringkali memfasilitasi para asosiasi di China untuk melakukan pertemuan bisnis dengan asosiasi asal Indonesia.
Menurut Djauhari, yang tidak kalah penting adalah perlunya memahami aturan perdagangan yang diberlakukan di China.
“Kita juga harus tahu persis kesukaan di sinu apa terhadap produk-produk asal Indonesia, di mana yang paling banyak diekspor ke sini yaitu batubara, minyak sawit, elektronika,” kata Djauhari.
Terakhir, Djauhari manfaatkan platform digital di China untuk mempromosikan produk-produk Indonesia.
“Tahun lalu kita masukan produk kita di Alibaba, Tmall, ada juga JD.com, itu untuk mendapatkan branding, karena dengan branding, penjualan di offline akan jauh lebih meningkat,” tukas Djauhari.
Baca juga: Enggartiasto Lukita undang investor sarang walet China
Dengan demikian, diharapkan para pelaku usaha di China dapat semakin mengenal produk-produk maupun peluang bisnis di Indonesia, yang pada Akhirnya mampu meningkatkan ekspor dan investasi.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019