• Beranda
  • Berita
  • Menkes: RSUP Dr Sardjito cocok jadi percontohan layanan terpadu lansia

Menkes: RSUP Dr Sardjito cocok jadi percontohan layanan terpadu lansia

22 Juli 2019 10:05 WIB
Menkes: RSUP Dr Sardjito cocok jadi percontohan layanan terpadu lansia
Menteri Kesehatan Nila Djuwita F. Moeloek membubuhkan tanda tangan saat mengunjungi Museum Pepenget di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito Yogyakarta, Senin (22/7). (ANTARA Foto/Luqman Hakim)

Selain berada di daerah dengan usia harapan hidup paling tinggi, RSUP Dr Sardjito juga telah membuat "Academic Heath System" yang bekerja sama mulai dari level rumah sakit hingga Puskesmas

Menteri Kesehatan Nila Djuwita F. Moeloek menilai Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito Yogyakarta pantas menjadi proyek percontohan pelayanan geriatri terpadu untuk pasien lanjut usia di Indonesia.

"Saya kira cocok (RSUP Dr Sardjito jadi percontohan) karena Yogyakarta ini usia harapan hidupnya paling tinggi, 12 persen lansia ada di sini. Jadi saya kira tepat," kata Nila saat mengunjungi Poliklinik Khusus Lansia di RSUP Dr Sardjito, Yogyakarta, Senin (22/7).

Selain berada di daerah dengan usia harapan hidup paling tinggi, menurut dia, RSUP Dr Sardjito juga telah membuat "Academic Heath System" yang bekerja sama mulai dari level rumah sakit hingga Puskesmas. Dengan demikian, pelayanan terhadap lansia bisa dilakukan hingga tingkat Puskesmas di Yogyakarta.

"Nanti orang tua bukan hanya di sini (RSUP Sardjito) tapi kita mulai dari Puskesmas, posyandu lansia," kata dia.

Menurut dia, pelayanan terpadu untuk lansia sudah harus mulai dipikirkan saat ini karena usia harapan hidup di Indonesia terus meningkat. Jika saat ini jumlah lansia mencapai 20 juta orang, diperkirakan akan naik dua kali lipat menjadi 40 juta orang.

Baca juga: Menkes resmikan layanan pusat jantung terpadu RSUP Sardjito

Menurut dia, jika tidak diantisipasi sejak dini, potensi penyakit saat lansia biasanya beragam dan biayanya mahal mulai dari diabetes, ginjal, jantung, hingga hipertensi.

"Itu akan menjadi masalah dan biayanya mahal. Di mana sekarang kita menguranginya, di samping kita tidak boleh stunting. Jadi kita tidak stunting, kita sehat, cerdas, sekolahnya bagus, usia produktifnya bagus dan sampai lansia pun kita masih sehat itu yang kita harapkan," kata dia.

Oleh sebab itu, menurut dia, dengan adanya pelayanan kesehatan terpadu untuk lansia, maka sebelum atau mendekati lansia, masyarakat bisa melakukan pengecekan sehingga mampu meminimalkan potensi risiko penyakit saat menjadi lansia.

Dr Darwito, Direktur Utama RSUP Dr Sardjito mengatakan pihaknya akan berkomitmen memberikan pelayanan terbaik terhadap lansia melalui pelayanan yang lebih komprehensif dari berbagai disiplin ilmu kedokteran.

"Apalagi dengan jumlah kunjungan kurang lebih 1.620 orang pada 2018 maka ke depan diharapkan mampu terus meningkatkan harapan hidup bagi lansia akan lebih tinggi dan lebih sehat," kata dia.

Baca juga: Menkes gagas panti lansia seperti Jepang di Indonesia

 

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019