"Kita melihat antusiasme kalangan muda Indonesia, kalangan milenial ini sangat tinggi untuk menjadi startup yang nantinya menjadi enterpreneur masa depan," ujar Bambang saat menghadiri IDF 2019 di Jakarta, Senin.
Bambang mengatakan saat ini pemerintah mendorong generasi muda untuk menjadi wirausaha atau enterpreneur, termasuk dengan mendirikan perusahaan rintisan. Menurut Bambang, para wirausaha ini yang kelak akan membuka lapangan kerja seluas-luasnya untuk masyarakat.
"Enterpreneurship di masa depan itulah yang akan menciptakan lapangan kerja," ujar Bambang.
Selain menciptakan lapangan kerja, lanjut Bambang, para enterpreneur itu juga berpotensi untuk menghadirkan investasi. Adanya investasi tersebut akan berdampak dengan semakin besarnya peluang lapangan kerja yang tercipta.
"Investasi dalam bidang apapun di Indonesia tentunya akan menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak lagi. Dan kita ingin investasinya di bidang yang menciptakan nilai tambah tinggi," kata dia.
Terkait hal tersebut, pada penyelenggaraan tahun ini, IDF menghadirkan sesi Inclusive Digital Economic Accelerator (IDEA) Space. Sesi tersebut menjadi wadah interaksi bagi para penggiat dan pelaku perusahaan, rintisan pemodal dan asosiasi.
IDEA Space menghadirkan 75 perusahaan rintisan skala kecil dan menengah, yang akan memiliki kesempatan untuk berinteraksi dan belajar dari 15 perusahaan rintisan besar yang sudah memiliki posisi mapan di industri.
Selain itu, terdapat pula 61 pemodal ventura yang akan menggunakan kesempatan ini untuk mencari bibit-bibit baru perusahaan rintisan dari seluruh wilayah di Indonesia untuk dikembangkan.
"Pengembangan dan pemantapan ekonomi digital sejalan dengan ide besar yang diketengahkan IDF 2019, bahwa ke depannya menjadi penting bagi kita untuk menyiapkan tenaga kerja yang siap berkompetisi di era industri 4.0, serta menciptakan iklim investasi yang dapat menjadi ekosistem yang baik bagi pertumbuhan ekonomi digital," ujar Bambang.
Baca juga: IDF 2019 bertema inovasi pemanfaatan peluang kerja inklusif masa depan
Baca juga: JK: Indonesia jangan hanya jadi konsumen dari perkembangan teknologi
Pewarta: Fathur Rohman
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019