"Kami mendukung kehadiran transportasi ramah lingkungan bus listrik," kata Ketua Organda DKI Jakarta Shafruhan Sinungan saat dihubungi di Jakarta, Senin.
Dia menjelaskan bahwa dukungan itu diberikan dengan menjadikan angkutan kecil berupa angkot dan mikrolet sebagai feeder atau kendaraan pengumpan bagi trayek-trayek yang dilewati bus listrik.
"Ada 1.200 unit mikrolet yang telah terintegrasi dengan Jak Lingko. Kendaraan itu nantinya akan menjadi feeder untuk bus listrik," ujarnya.
Angkutan kecil tersebut, lanjut Shafruhan, akan menjangkau para penumpang yang berada di kawasan pemukiman padat penduduk dengan kondisi jalanan sempit.
"Kami terus berupaya melakukan peremajaan angkutan umum konvensional dan mengintegrasikannya dengan Jak Lingko secara bertahap," tutur Shafruhan
Lebih lanjut dia berharap bahwa kehadiran bus listrik akan menambah warna baru bagi angkutan darat di Jabodetabek, sekaligus mengurangi kabut polutan yang keluar dari knalpot kendaraan bermotor.
Sebelumnya, beberapa operator penyedia jasa layanan transportasi darat telah menandatangani perjanjian kerja sama pengoperasian bus listrik antara lain Perum Damri, PPD dan Kopaja.
Pada 2020, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menargetkan ada 1.000 unit bus listrik yang akan beroperasi di Jabodetabek. Hal ini diklaim selaras dengan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2018 tentang Rencana Induk Transportasi Jakarta (RITJ) mengenai transportasi ramah lingkungan.
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019