Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua segera mengecek untuk memastikan kebenaran data pengungsi di Nduga yang dikabarkan telah meninggal dunia.
Wakil Gubernur (Wagub) Papua Klemen Tinal kepada Antara di Jayapura, Senin, mengatakan baru saja berkoordinasi dengan Komnas HAM untuk dapat ke Kabupaten Nduga atau Wamena, Kabupaten Jayawijaya, guna memastikan data yang sebenarnya. "Ini kami akan segera rapat untuk membahas kasus Nduga tersebut agar data yang dibutuhkan disiapkan," katanya.
Sementara itu, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi mengatakan Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) memberitakan setidaknya 5200 warga Nduga masih mengungsi di Wamena karena konflik di Nduga, di mana 139 orang di antaranya meninggal dunia.
"Info ini hoax, hingga kini belum ada data berapa sebenarnya warga penduduk Nduga sebelum terjadinya insiden PT Istaka Karya. Kabar 139 orang pengungsi yang meninggal juga tidak ada dasarnya," katanya.
Menurut Kapendam Aidi, sebagian masyarakat yang mengungsi sudah kembali ke kampung dan hidup normal serta mendapatkan bantuan baik dari TNI maupun pemerintah. "Data kini, titik pengungsian yang masih aktif berada di Kenyam ibu kota Nduga, tapi belum ada klarifikasi dari pemda setempat berapa jumlahnya, info yang diterima, jumlah yang tidak tetap tersebut kadang-kadang bertambah dan berkurang," ujarnya.
Dia menambahkan, di Wamena Kabupaten Jayawijaya dan Tiom Kabupaten Lanny Jaya sudah tidak ada pengungsi lagi, tetapi sebagian warga yang sebelumnya mengungsi memilih untuk tinggal menetap di tempat tersebut guna mendampingi anaknya melanjutkan sekolah karena di Nduga sudah tidak ada guru yang berani mengajar.*
Baca juga: Kemensos belum terima laporan pengungsi Nduga meninggal
Baca juga: Bantuan pengungsi Nduga segera selesai didistribusikan
Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019