Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange lebih tinggi pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena logam mulia didorong oleh pembelian safe haven dari para pedagang.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus bertambah 0,2 dolar AS atau 0,01 persen, menjadi ditutup pada 1.426,9 dolar AS per ounce.
Harga emas telah menguat sejak akhir Mei karena kekhawatiran tentang lemahnya pertumbuhan ekonomi global dan meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah, mendorong permintaan terhadap aset-aset safe haven seperti emas untuk memarkir dana-dana para pemodal.
Namun, kenaikan emas berjangka dibatasi oleh greenback yang lebih kuat. Indeks dolar AS, yang mengukur mata uang AS terhadap enam rival utamanya, naik 0,01 persen menjadi 97,26 pada pukul 17.30 GMT, sesaat sebelum penyelesaian perdagangan emas.
Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar AS, yang berarti jika dolar AS turun naik maka emas berjangka akan turun, karena emas yang dihargai dalam dolar AS menjadi lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.
Emas berjangka turun sedikit pada akhir perdagangan akhir pekan lalu, karena aksi ambil untung dari kenaikan sesi sebelumnya, setelah dolar AS menguat.
Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September naik 21,6 sen atau 1,33 persen, menjadi menetap di 16,411 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik 0,6 dolar AS atau 0,07 persen, menjadi ditutup pada 852,7 dolar AS per ounce. Demikian laporan yang dikutip dari Xinhua.
Baca juga: Rupiah melemah dekati Rp14.000, pasar tunggu kebijakan bank sentral
Baca juga: IHSG ditutup melemah, minim sentimen positif domestik dan global
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019