"Dalam berita hari Minggu yang kami terima itu terjadi 'bully' hari Sabtu, padahal hari Sabtu tidak ada proses belajar mengajar di sekolah kami," kata Syam usai menemui komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia di Kantor KPAI, Jakarta, Selasa.
Diberitakan, anak dari Nunung yang masih usia sekolah dasar mengalami perundungan pada Sabtu (20/7). Kabar perundungan sebelumnya juga dibantah pihak keluarga.
Baca juga: KPAI prihatin anak bungsu Nunung alami perundungan di sekolah
Dia mengatakan di sekolah yang dipimpinnya itu sudah tidak ada kegiatan belajar mengajar pada Sabtu. Dengan kata lain, KBM hanya berlangsung selama lima hari dalam 10 tahun terakhir.
Adapun pada Sabtu (20/7), Syam menegaskan juga tidak ada kegiatan ekstrakurikuler atau semacamnya sehingga kabar perundungan pada hari yang sama merupakan info yang tidak benar.
Adapun anak dari Nunung, kata dia, pada dua hari terakhir Senin-Selasa di jam masuk sekolah juga tidak ditemukan perbuatan tidak menyenangkan dari teman-temannya.
Baca juga: Nunung ucapkan terima kasih telah terselamatkan dan mohon maaf
"Ananda tetap bersekolah dan bergaul dengan temannya dengan penuh ceria dan tidak ada beban," kata dia.
Berita tentang Nunung dan keluarganya belakangan kerap menghiasi pemberitaan media massa.
Nunung dan suaminya, July Jan Sambiran, ditangkap pada Jumat (19/7) sekitar pukul 13.15 WIB. Dalam penangkapan itu, polisi menemukan sabu-sabu bekas pakai seberat 0,36 gram.
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019