• Beranda
  • Berita
  • Air bersih 76.000 liter disalurkan bantu bencana kekeringan di Lebak

Air bersih 76.000 liter disalurkan bantu bencana kekeringan di Lebak

23 Juli 2019 16:26 WIB
Air bersih 76.000 liter disalurkan bantu bencana kekeringan di Lebak
Petugas BPBD Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, menyalurkan bantuan air bersih di Desa Lebak Pariang, Kecamatan Leuwidamar, Selasa (23/7/2019). ANTARA/Mansyur S/aa

Saat ini, masyarakat yang dilanda krisis air bersih terpaksa membuat lubang di sekitar aliran sungai, areal persawahan, kolam hingga sumber mata air

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, menyalurkan bantuan pasokan air bersih sebanyak 76.000 liter di tiga kecamatan yang mengalami bencana kekeringan berupa krisis air bersih di tiga kecamatan.

"Kami mendistribusikan air bersih sebanyak 76.000 liter itu selama empat hari terakhir," kata Kepala Seksi Rekontruksi BPBD Kabupaten Lebak Bernardi di Lebak, Selasa.

Masyarakat yang mengalami krisis air bersih akibat kemarau yang berlangsung sejak Juni 2019, katanya, tersebar di delapan desa di tiga kecamatan antara lain Kecamatan Sajira, Warunggunung dan Leuwidamar.

BPBD, katanya, hingga kini terus menyalurkan bantuan pasokan air bersih agar keperluan mandi, cuci dan kakus (MCK) terpenuhi untuk kebutuhan masyarakat setempat.

"Saat ini, masyarakat yang dilanda krisis air bersih terpaksa membuat lubang di sekitar aliran sungai, areal persawahan, kolam hingga sumber mata air," katanya.

Sebab, kata dia, pasokan air bersih dari sumur bawah tanah juga jetpump mengering akibat kemarau panjang itu.

Bahkan, kesulitan air bersih itu sudah berlangsung selama dua pekan terakhir.

"Semua warga yang menerima air bersih itu sudah mengajukan surat permohonan dari warga yang disampaikan melalui kepala desa dan kecamatan," katanya.

Menurut dia, pendistribusian air bersih itu bekerja sama dengan PDAM setempat agar masyarakat tidak kesulitan untuk mendapat air bersih untuk keperluan MCK.

Pihaknya mendistribusikan air bersih ke desa-desa yang mengalami krisis air bersih dengan mengerahkan tiga kendaraan tangki dengan kapasitas 6.000 liter/tangki.

Ia mengatakan, BPBD Lebak menetapkan status darurat kekeringan sehubungan tiga kecamatan yang mengalami kesulitan air bersih.

Kemungkinan jika tidak ada curah hujan selama satu pekan ke depan, kata dia, dipastikan krisis air bersih meluas.

"Kami minta warga yang mengalami krisis air bersih maka segera mengajukan permintaan air bersih," kata Bernardi.

Sejumlah warga Desa Lebak Pariang, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, mengaku bahwa masyarakat di sini sangat lega dan senang mendapat bantuan pasokan air bersih dari BPBD setempat sebanyak 12.000 liter.

Bantuan air bersih itu tentu dapat mencukupi kebutuhan MCK selama tiga hari ke depan.

"Kami sejak dua pekan terakhir mencari air untuk keperluan MCK dari Sungai Ciberang, karena sumur bawah tanah mengering akibat kemarau itu," kata Ahmad, warga setempat.


Baca juga: Distanbun Lebak identifikasi areal persawahan yang alami kekeringan

Baca juga: BPBD Lebak terus salurkan air atasi krisis air bersih selama kemarau

Baca juga: Situ Cijoro Rangkasbitung alami kekeringan

Pewarta: Mansyur Suryana
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019