• Beranda
  • Berita
  • Serangan udara Rusia-Suriah tewaskan 50 orang di Idlib

Serangan udara Rusia-Suriah tewaskan 50 orang di Idlib

23 Juli 2019 20:13 WIB
Serangan udara Rusia-Suriah tewaskan 50 orang di Idlib
Jet tempur Rusia serang pemberontak Suriah (Antara photo/doc) .
Jumlah korban jiwa akibat serangan udara oleh Rusia dan pasukan Pemerintah Suriah pada Senin pagi (22/7) di zona penurunan ketegangan di Provinsi Idlib naik jadi 50, kata lembaga pertahanan sipil Helm Putih.

Jet Rusia menyerang satu pasar di Kota Maarat An-Numan di Idlib Utara, dan menewaskan 39 warga sipil, termasuk seorang relawan Helm Putih, kata beberapa sumber lembaga pertahanan sipil kepada Kantor Berita Turki, Anadolu.

Sementata iru, pesawat tempur Pemerintah Presiden Bashar al-Assad menyerang satu pasar di Saraqib di pinggi Idlib, kata beberapa sumber di lapangan kepada Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa. Serangan pemerintah menewaskan sedikitnya tujuh orang dan melukai puluhan orang lagi, mereka menambahkan.

Menurut seorang koresponden Anadolu, pesawa tempur pemerintah Suriah dan Rusia juga melancarkan serangan terhadap Kota Kecil Bidama dan Desa Tamenes serta Al-Kabina, sehingga menewaskan empat warga sipil.

Namun Kementerian Pertahanan Rusia membantah bahwa pasukannya telah menyerang pasar, dan mengatakan pesawat tempur Rusia tidak melakukan misi apa pun di daerah tersebut.

Korban jiwa Senin membuat seluruh jumlah korban jiwa jadi 67 dalam dua hari belakangan, sementara 17 warga sipil tewas dalam serangan udara Rusia di zona penurunan ketegangan yang sama pada Ahad.

Turki dan Rusia pada September lalu sepakat untuk mengubah Idlib jadi zona penurunan ketegangan, dan tindakan agresi dengan tegas dilarang di sana.

Namun pemerintah Suriah terus melanggar ketentuan gencatan senjata itu, dan sering melancarkan serangan di dalam zona penurunan ketegangan.

Suriah baru saja mulai keluar dari konfflik yang memporak-porandakan yang meletus pada 2011, ketika pemerintah Bashar al-Assad menindas demonstran dengan kekuatan yang tak pernah terjadi sebelumnya.

Sumber: Anadolu Agency
 

Pewarta: Chaidar Abdullah
Editor: Eliswan Azly
Copyright © ANTARA 2019