Prancis, Italia, Belanda dan juga Denmark mendukung misi angkatan laut pimpinan Eropa untuk memastikan bahwa pengiriman melalui Selat Hormuz aman, kata tiga diplomat senior Uni Eropa pada Selasa setelah Inggris mengusulkan gagasan itu pascapenyitaan tanker minyak berbendera Inggris oleh Iran.
"Iran akan melakukan upaya terbaiknya untuk mengamankan kawasan tersebut, terutama Selat Hormuz, dan tidak akan membiarkan gangguan apapun dalam pengiriman di wilayah sensitif ini," kata Araqchi kepada Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian, seperti dilansir IRNA.
Araqchi kemudian bertemu Presiden Prancis Emmanuel Macron dan menyampaikan pesan Presiden Hassan Rouhani kepadanya, demikian IRNA.
"Mereka (Macron dan Araqchi) keduanya menekankan jalur diplomasi untuk menghadirkan perdamaian ke dunia," tambah IRNA.
Le Drian sebelumnya menuturkan bahwa Prancis sedang berkoordinasi meningkatkan keamanan maritim di Teluk dengan sejumlah ibu kota Eropa namun berhenti sejenak untuk mendukung seruan misi angkatan laut dari Inggris guna memastikan pengiriman di kawasan tersebut aman.
Hampir seperlima minyak yang dikonsumsi secara global melintasi Selat Hormuz.
Washington pada 9 Juli mengusulkan peningkatan upaya untuk melindungi perairan strategis di Iran dan Yaman, di mana AS menyalahkan Iran dan proksinya atas serangan tanker baru-baru ini. Iran membantah tuduhan tersebut.
"Ini bertentang dengan inisiatif Amerika yang soal tekanan maksimum untuk membuat Iran kembali pada sejumlah tujuan," kata Le Drian.
Sumber: Reuters
Baca juga: Kapal yang melintasi Selat Hormuz diminta lapor ke AL Inggris
Baca juga: Bahrain kecam penyitaan tanker Inggris oleh Iran
Baca juga: Inggris: Iran mungkin tempuh "jalur berbahaya" pascapenyitaan tanker
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019