Kegiatan sembahyang bersama yang dipimpin pemangku telah berlangsung sejak pagi sampai siang. Setelah itu, umat Hindu yang datang dapat melakukan sembahyang sendiri-sendiri.
"Saya biasa bersembahyang di sini. Ini memang bukan satu-satunya pura di Jakarta, tapi dari dulu memang sembahyangnya di sini," kata Yunita, salah seorang pengunjung yang bekerja di Bank Indonesia.
Umat Hindu yang datang sebagian besar mengenakan pakaian adat. Laki-laki mengenakan pakaian putih dengan bawahan kain dan udeng di kepalanya, sedangkan perempuan mengenakan kebaya. Namun, ada juga umat yang beribadah dengan mengenakan pakaian casual.
Sebagian umat datang dalam kelompok-kelompok kecil berisi empat sampai lima orang, namun ada pula yang datang bersama keluarga kecilnya.
Selain di Bali, pemerintah tidak menetapkan Galungan sebagai hari libur nasional. Namun umat Hindu tetap bisa menjalankan sembahyang di Pura dengan meminta izin kepada tempatnya bekerja.
"Ada yang namanya libur fakultatif. Jadi untuk karyawan yang beragama Hindu, pada Galungan boleh tidak masuk untuk bersembahyang di Pura," kata Gede, salah seorang pengunjung yang bekerja di Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Dari pantauan Antara, kendaraan-kendaraan roda empat milik para pengunjung dapat ditampung di halaman depan pura. Walaupun demikian, saat sedang ramai sejumlah harus diparkir di tepi jalan di depan pura.
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019