Ide-ide tersebut dipilih setelah melewati penjurian yang diikuti 132 kelompok dari seluruh Indonesia.
"Ide-ide yang terpilih ini adalah yang paling solid, yang paling mungkin untuk direalisasikan. Sementara ide yang sifatnya eksplorasi masih perlu didiskusikan," kata Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid usai penutupan KBKM di Yogyakarta, Rabu.
Mekanisme penjurian dibagi menjadi persiapan dalam lima menit, presentasi dalam 10 menit, dan tanya-jawab dalam lima menit.
Dalam melakukan penjurian dewan juri mengacu pada sejumlah kriteria seperti sejauh mana gagasan kelompok menjawab tantangan pemajuan kebudayaan secara aktif, sejauh mana kelompok memiliki kapasitas teknis untuk mewujudkan gagasan, sejauh mana kelompok dapat mempresentasikan gagasannya secara jelas dan memikat, dan hasil evaluasi dari fasilitator kelompok selama kegiatan KBKM 2019 berlangsung.
Pemenang terpilih mewakili empat kategori yaitu Purwarupa Aplikasi yang diikuti 46 kelompok, Purwarupa Fisik sebanyak 31 kelompok, Aktivasi Kegiatan sebanyak 25 kelompok, dan Aktivasi Kajian sebanyak 31 kelompok.
Purwarupa-purwarupa potensial ini akan difasilitasi untuk dikembangkan menjadi purwarupa versi beta dan akan dipamerkan pada acara puncak Pekan Kebudayaan Nasional 2019 mendatang sebuah acara yang merupakan wujud implementasi dari salah satu agenda strategi pemajuan kebudayaan dalam Kongres Kebudayaan Indonesia (KKI) tahun 2019.
"Setelah 12 purwarupa ini terpilih, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan memfasilitasi mereka dengan pemangku kepentingan dalam pitching forum," kata dia.
Hal tersebut untuk memastikan agar keduabelas ide tersebut dapat bertemu "jodoh" yang tepat. Kelompok yang terpilih juga akan mendapatkan sejumlah hadiah.
Setelah ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan segera menggelar pembukaan untuk Kemah Budaya Kaum Muda tahun depan.
Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019