"Saya siap berpasangan dengan Eri Cahyadi dan saya juga siap mundur jika nanti sudah dilantik sebagai anggota DPRD Jatim," kata Armudji kepada ANTARA di Surabaya, Kamis.
Baca juga: Pengamat menilai PDIP siapkan kejutan songsong Pilkada Surabaya 2020
Menurut Armudji, keinginannya maju Pilkada Surabaya karena namanya bersama Eri Cahyadi masuk dalam survei internal yang digelar DPP PDI Perjuangan. Keputusan menggandeng Eri Cahyadi karena Eri merupakan birokrat sukses yang merupakan representasi dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Mengenai posisi calon wali kota (cawali) atau wakil wali kota (cawawali) Surabaya, Armudji mengatakan pihaknya akan melihat perolehan dari survei selanjutnya. "Jika surveinya tinggi Eri Cahyadi, maka saya siap jadi cawawalinya," ujarnya.
Baca juga: Jumlah TPS Pilkada Surabaya 2020 diperkirakan 4.237
Saat ditanya mengenai keputusan maju di Pilkada Surabaya begitu cepat karena dirinya tidak masuk dalam kepengurusan DPD PDI Perjuangan Jatim, Armudji menegaskan bahwa hal itu tidak ada urusannya dengan masuk dan tidaknya dirinya di kepengurusan DPD PDIP Jatim.
"Bukan soal itu. Ini saya sudah diminta kirim foto oleh DPP PDI Perjuangan," ujarnya.
Armudji merupakan DPRD Jatim dari PDI Perjuangan terpilih peraih suara terbanyak di Dapil Jatim 1 (Surabaya) pada Pemilu 2019.
Berdasarkan rekapitulasi hasil perolehan suara Pemilu Legislatif 2019 di Kota Surabaya yang dilaksanakan KPU Surabaya pada 30 April-8 Mei, untuk perolehan suara caleg DPRD Jatim Dapil Jatim 1 (Surabaya) tertinggi Armudji dengan 136.308 suara, Aghata Retnosari (PDIP) 67.339 suara, Arif Hari Setiawan (PKS) 34.797 suara, Blegus Prijanggono (Golkar) 29.591 suara, Syamsul Arifin (PKB) 28.727, dan Hartoyo (Demokrat) 27.068 suara.
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2019