Saat dijumpai pada acara penandatanganan nota kesepahaman kerja sama antara Global Sevilla School dan Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB), di Jakarta, Kamis, Divia menyatakan rasa syukur dan terima kasih atas doa dan dukungan dari orang-orang di sekitarnya sehingga mimpi sebagai seorang guru semakin mudah dicapai.
''Alhamdulillah berkat kerja keras, doa, dan dukungan tiada henti dari orang-orang di sekitarku, saya diterima di perguruan tinggi negeri UNJ lewat seleksi SBMPTN, sungguh bangga rasanya. Insya Allah cita-citaku menjadi guru semakin mudah dicapai,'' ujarnya pula.
Bagi Divia, perjalanan hidupnya hingga berhasil masuk sebagai salah satu mahasiswa UNJ bukanlah sebuah proses yang mudah. Mimpinya sempat berhenti tatkala keterbatasan ekonomi menjadi penghadang baginya untuk melanjutkan pendidikan.
Puncaknya ketika dirinya tidak bisa melanjutkan pendidikan setelah menamatkan sekolah menengah pertama yang juga karena terbatasnya biaya.
Perjuangannya tidak berhenti begitu saja untuk terus melanjutkan pendidikan sebagai hal penting untuk meraih kehidupan yang lebih baik di masa depan. Harapannya pun perlahan mulai berubah baik ketika bertemu dengan Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) untuk mendapatkan pendidikan informal melalui rumah belajar.
Baca juga: Minat berdonasi masyarakat Indonesia tinggi meski di tengah krisis
Hal tak terduga terjadi dalam hidupnya setelah 2 tahun bersama YCAB, Divia berkesempatan mendapatkan beasiswa untuk mendapat pendidikan di sekolah formal demi mengejar mimpinya, di Global Sevilla School.
''Melalui YCAB, saya diberikan kesempatan untuk menggapai mimpi sebelumnya dengan program beasiswa Global Sevilla. Di Global Sevilla Puri Indah ini saya temukan kembali sesuatu yang baru, harapan yang lebih tinggi dan bekal yang lebih mumpuni. Satu tahun saya berjuang menyesuaikan diri dengan lingkungan baru dan tuntutan belajar yang lebih tinggi juga,'' ujar Divia
School Liaison Officer Global Sevilla School Fitri Krisnawati mengatakan Divia adalah angkatan kedua dari siswa penerima beasiswa yang membawa kebanggaan untuk Global Sevilla dan YCAB sebagai yang lolos pertama di SMBPTN dan diterima di Universitas Negeri Jakarta.
''Salah satu cita-cita founders sekolah kami adalah untuk memberikan kesempatan kepada siswa-siswi berprestasi namun kurang beruntung secara ekonomi untuk menempuh pendidikan di sekolah kami. Hal ini kita mulai melalui program Beasiswa Global Sevilla, yakni beasiswa 100 persen bagi siswa-siswi berprestasi,'' kata Fitri.
Global Sevilla School, sekolah berbasis kesadaran penuh (mindfulness-based school) pertama di Indonesia telah memasuki tahun ketiga bekerja sama YCAB dalam memberikan beasiswa 100 persen bagi siswa berprestasi khususnya dari keluarga kurang mampu. Hal tersebut merupakan wujud kepedulian terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia yang menjadi salah satu fokus pemerintah, khususnya dalam rangka membangun generasi emas Indonesia serta pemerataan akses pendidikan bagi semua siswa.
''Pemerataan akses pendidikan merupakan salah satu nilai yang diusung Global Sevilla School. Kami juga mengedepankan pengembangan karakter yang bertumpu pada mindfulness (berkesadaran) dan diharapkan dapat memberikan kemampuan pada anak-anak untuk menyadari keadaan sekitar dan ini dicontohkan langsung oleh manajemen sekolah dengan memberikan beasiswa 100 persen bagi siswa-siswi berprestasi dari keluarga kurang mampu,'' ujar Superintendent Global Sevilla School Michael Thia.
Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019