"Peran keluarga penting sekali. Kalau keluarganya nggak peduli, nanti ketika dia kembali ke keluarga namun tidak didukung bagaimana?" kata dia di BNNP DKI Jakarta, Kamis.
Wahyu lalu menceritakan bagaimana kepercayaan dari keluarga lah hal yang paling utama bagi mantan pecandu untuk tidak merasa tertekan maupun terkucilkan, serta terus semangat untuk melanjutkan hidup.
Baca juga: BNNP DKI: Stigma negatif terhadap pengguna narkoba harus dikikis
"Dia (mantan pecandu narkoba) sudah menjalankan rehabilitasi dengan baik, ini juga diimbangi dari keluarganya, harus bisa percaya. Jangan sampai ia berpikir buat apa udah menjalankan rehab dengan baik kok malah ga dipercaya," ujarnya.
Maka dari itu, selama proses rehabilitasi sosial dan pascarehabilitasi, terdapat sebuah program yang diberikan kepada keluarga pecandu bertajuk "family support group". Kelompok ini, lanjut Wahyu, merupakan sebuah wadah bagi keluarga untuk peduli dan memahami kondisi pengguna narkoba tersebut.
Selain sebagai wadah berkumpul dan diskusi antara keluarga dengan BNN, program ini juga memberikan konseling dan menjadi jembatan antara keluarga dengan pecandu yang tengah menjalani proses rehabilitasi.
"Makanya kita juga ada konseling keluarga, jadi bukan hanya anaknya tapi keluarganya juga. Komunikasinya gimana (antara mereka), kita jadi jembatannya, konselornya, kompleks sih," jelas Wahyu.
Dengan dirangkul dan diberikannya rasa percaya kepada para mantan pengguna ini, ia berharap mereka dapat menjadi produktif, bersosialisasi dengan masyarakat sekitarnya, dan mampu memulai hidup baru yang lebih baik.
"Jadi harapannya semoga kita mampu lebih suportif dan bisa memberikan dukungan bagi mereka agar mereka tidak kembali lagi (mengonsumsi narkoba)," tutup Wahyu.
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019