Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perdagangan mengatakan tren investasi yang selama ini tersedot ke wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Tangerang akan mulai beralih ke daerah baru yang memiliki Upah Minimum Regional (UMR) lebih rendah seperti Jawa Tengah dan Yogyakarta.
"UMR di daerah itu di atas Rp 1 juta, sedangkan di daerah baru seperti Yogjakarta dan Jawa tengah masih Rp600-Rp900 ribu. Investor lebih tertarik masuk ke daerah baru," kata Mari Elka Pangestu dalam diskusi mengenai pengaruh perlambatan ekonomi global terhadap prospek ekonomi dan investasi Indonesia, di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, masalah upah buruh masih merupakan keunggulan Indonesia dalam menarik investasi asing. Pada tingkat regional (ASEAN), Indonesia bersaing ketat dengan Vietnam sedangkan di Asia, pesaing terberat Indonesia adalah India dan Bangladesh.
Indonesia, lanjut Mendag, masih bisa lebih unggul dari Vietnam dalam hal menarik investasi karena memiliki industri pendukung terutama pada sektor Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) serta alas kaki.
"Selain itu, `turnover labor` kita lebih baik, artinya pekerja cenderung tetap (tidak sering berpindah-pindah perusahaan) jika dibanding Vietnam," ujar Mendag.
Sementara itu, China saat ini telah menerapkan aturan buruh yang ketat sehingga kemungkinan akan ada relokasi pabrik ke Indonesia.
Lebih lanjut Mendag mengatakan pihaknya akan melibatkan pemerintah daerah dalam kegiatan promosi investasi agar calon investor dapat langsung mendapat informasi peluang investasi di daerah.
"Strategi promosi investasi dengan 'roadshow' dua tahun lalu di Korea cukup berhasil. Nanti, selain promosi bersama dengan BKPM, Bea Cukai dan Perpajakan, tahun ini kita juga sertakan pemda," jelasnya.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008