Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memberikan bantuan untuk para pemuda yang merintis bisnis start up atau rintisan, sebagai stimulan agar usaha mereka terus berkembang.Ini sebagai stimulan UMKM untuk kawula muda untuk mengembangkan usahanya
"Kami berkolaborasi dalam kegiatan ini dengan memberikan dana bantuan usaha kepada tiga peserta terbaik untuk digunakan dalam pengembangan UMKM pemuda," kata Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda Kemenpora Imam Gunawan di Kediri, Jawa Timur, Kamis.
Kemenpora lewat Asisten Deputi Peningkatan Iptek dan Imtaq Pemuda bersama dengan Asisten Deputi Peningkatan Kewirausahaan Pemuda, Deputi Bidang Pengembangan Pemuda, bekerjasama dalam pemberian apresiasi berupa penghargaan dan bantuan modal.
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menjaring para pemuda dalam program "Teknoprener Muda Pemula 2019". Bantuan itu diberikan pada delapan peserta terpilih dari 30 pemuda yang terpilih di masing-masing daerah.
Asisten Deputi Peningkatan Kewirausahaan Pemuda akan memberikan bantuan modal usaha sebesar Rp15 juta per orang untuk tiga terbaik, sedangkan lima peserta terpilih lainnya akan mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp10 juta dari Asisten Deputi Peningkatan Iptek dan Imtaq Pemuda.
Asisten Deputi Peningkatan Iptek dan Imtaq Pemuda Kemenpora Hamka Hendra Noer mengatakan pemberian dana bantuan modal usaha itu untuk mendorong pemuda mengembangkan usahanya, sehingga dapat mandiri dan berdaya saing, serta diharapkan mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi para pemuda dan menggerakkan potensi daerahnya masing-masing.
"Selain memberikan dukungan kepada mereka yang memiliki prestasi dan kreativitas dalam dunia bisnis berbasis iptek, pelaksanaan kegiatan ini juga mensosialisasikan wacana teknoprener pemuda sebagai motor penggerak dan partisipasi aktif di kalangan pelaku usaha pemuda," ujar Hamka.
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora Faisal Abdullah menambahkan pemerintah selalu memberikan motivasi, bimbingan agar para pemuda bisa lebih produktif, berkualitas, sehingga apa yang dihasilkan bisa dipasarkan. Bukan hanya lokal, melainkan hingga internasional dan menjadi produk unggulan.
"Ke depan juga ada kegiatan positif yang dilakukan pemuda. Selama ini juga ada kerjasama dengan beberapa lembaga, seperti telkom dan kami berikan pengetahaun jadi start up, jadi pengguna IT yang produktif bukan hanya untuk kegiatan sosial media, tpai juga kegiatan yang sifatnya bantu sesama ada kaitannya nilai ekonomi untuk diri, masyarakat, keluarga," kata Faisal.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Tenaga Kerja Kota Kediri Kristianto mengatakan pemerintah kota sangat gembira Kediri mendapatkan perhatian dari pusat, dimana sebagai salah satu kota dalam program "Teknoprener Muda Pemula 2019". Terlebih lagi, ada bantuan untuk para pengusaha muda tersebut.
"Ini sebagai stimulan UMKM untuk kawula muda untuk mengembangkan usahanya. Di Kediri juga sudah sangat siginifikan, jadi pertumbuhan UMKM luar biasa," kata Kristianto.
Ia juga memberikan apresiasi bantuan usaha yang diberikan untuk para pengusaha muda di Kota Kediri tersebut, sebab bisa sebagai modal agar usaha mereka semakin berkembang.
Baca juga: Menristekdikti targetkan seribuan "startup" baru pada 2019
Baca juga: Bekraf: Pelaku usaha rintisan tidak perlu risaukan pajak digital
Baca juga: Kemnaker selenggarakan program inkubasi bisnis bagi startup
Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019