“Yogyakarta menjadi salah satu daerah yang mampu mengimplementasikan empat tahap revolusi industri secara bersamaan, dimana nilai-nilai budaya tidak tergeser oleh perkembangan teknologi," ujar Erwin melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Erwin yang juga Direktur Virtus Technology Indonesia itu mengatakan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Yogyakarta menempati urutan kedua setelah Jakarta dalam Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) 2017. Ini menunjukkan kesiapan Yogyakarta menghadapi Industri 4.0.
Menurut dia, kunci keberhasilan harmonisasi transformasi Industri 4.0 ada tiga. Pertama, dengan melakukan transformasi digital baik secara teknologi, sistem kerja, maupun kultur perusahaan. Kedua, menciptakan layanan yang memilki tiga unsur: real-time, customized dan multi channel, serta yang terakhir adalah meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM).
Industri 4.0 merupakan istilah yang dilekatkan pada revolusi industri generasi keempat yang ditandai dengan integrasi antara dunia siber dan fisik di sebuah industri berkat kolaborasi serangkaian teknologi digital, di antaranya Internet of Things (IoT), artificial intelligence (AI), human-machine interface dengan tujuan menciptakan proses produksi yang efektif dan efisien.
Industri 4.0 tidak hanya memunculkan peluang, tapi juga berbagai tantangan. Tidak hanya soal implementasi produksi dengan teknologi digital, mesin pembelajaran atau big data, tapi juga cara membangun sistem keamanan melawan ancaman eksternal dan internet.
Baca juga: Negara ASEAN sepakat kerja sama hadapi revolusi industri 4.0
Baca juga: Menperin: SDM jadi basis perekonomian dalam industri 4.0
Baca juga: Tata kelola jadi titik lemah Indonesia hadapi revolusi industri 4.0
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019