Acara yang berlangsung di Kompleks Rumah Dinas Menteri Jalan Widya Chandra 3 Nomor IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, tampak digelar secara sederhana.
Rombongan atlet mengenakan jaket merah putih tiba di rumah dinas Menpora sejak pukul 16.00 WIB menggunakan sejumlah bus.
"Saya atlet peraih emas dan perak di cabang tenis lapangan," ujar Ali Akbar saat tiba di rumah dinas.
Pelajar kelas 3 SMA di Jakarta itu menempuh perjalanan dari Semarang menggunakan pesawat sejak pukul 14.40 WIB hingga tiba di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta.
Usai melakukan registrasi, puluhan atlet diarahkan oleh sejumlah petugas berseragam Kemenpora menuju bagian belakang rumah dinas.
Pada area taman seluas 100 meter persegi, terhampar permadani sebagai area lesehan bagi para atlet untuk beristirahat sambil diiringi live music dari dua biduan.
Sejumlah hidangan tersaji secara prasmanan antara lain sate ayam, soto ayam, bakso, dan dimsum.
"Sampai sore ini baru 80 atlet yang sudah mengisi buku absensi kehadiran, kabarnya masih akan ada lagi yang datang," kata salah satu petugas registrasi di gerbang masuk rumah dinas.
Menpora Imam Nahrawi diagendakan memberikan sambutan pada pukul 18.30 WIB usai shalat Maghrib.
Salah satu agenda yang akan disampaikan Menpora adalah rencana pemberian beasiswa pendidikan kepada atlet berprestasi di ajang Kejuaraan ASEAN Schools Games 2019.
Kompetisi ASEAN Schools Games (ASG) 2019 yang bergulir di Kota Semarang telah resmi ditutup oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, di Taman Lumbini Candi Borobudur Kabupaten Magelang, Rabu (25/7).
Indonesia memastikan diri menjadi juara umum ASG 2019 setelah menyabet 43 medali emas, 34 medali perak, dan 25 medali perunggu dengan total meraih 102 medali, disusul Thailand dan Malaysia di posisi kedua dan ketiga.
Baca juga: Kemenpora apresiasi para pemenang ASG 2019
Baca juga: Penutupan ASG 2019 suguhkan keindahan Borobudur
Baca juga: Dilema atlet pelajar
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019