Kepada awak media, Pangdam menyampaikan progres sementara fisik TMMD berupa pembangunan jalan terealisasi 70 persen. Sasaran yang meliputi pengaspalan 1,1 kilometer lebar 2,5 meter dan makadam 2,3 kilometer lebar 3 meter.
“Untuk sasaran fisik telah mencapai lebih dari 70 %, sedangkan sasaran non fisik sudah berjalan sesuai rencana,” ucap Pangdam.
Khusus untuk rehab RTLH (Rumah Tidak Layak Huni), sudah diselesaikan 5 unit rumah bantuan dari CRI Bank BNI. Sedangkan bantuan dari Bank BRI sebanyak 10 unit akan segera dilakukan sambil menghimpun relawan lainnya serta partisipasi masyarakat. Bantuan bisa berupa semen, batu, pasir dan sebagainya. Mengingat besaran biaya yang disiapkan untuk masing-masing rumah, terkadang tidak mencukupi untuk menjadikan sebuah rumah layak huni. Pasalnya, kondisi rumah yang akan direhab tidaklah sama.
“Semisal dengan biaya 10 juta rupiah saja sudah cukup karena hanya perlu merehab lantai dan dindingnya saja. Namun jika harus membangun mulai dari hingga atap, maka biaya tidak cukup sehingga perlu bantuan dari masyarakat,” terangnya.
Ia berharap, semua masyarakat terlibat membantu Satgas TMMD, sehingga mereka merasa ikut memiliki hasil pembangunan, dan akhirnya mereka pun akan merawatnya seperti milik sendiri.
"Semua ikut berpartisipasi sesuai situasi dan kondisi masing-masing. Yang masih kuat bisa ikut bekerja menata batu, sedangkan yang fisiknya kurang mampu bisa ikut menyediakan air minum atau membantu semen," imbuh Mochamad Effendi.
Tak lupa Pangdam berterima kasih atas antusiasnya kaum ibu bahkan nenek-nenek yang ikut terlibat pembangunan sasaran fisik. Sikap kegotongroyongan dan kerjasama hendaknya terus dipelihara tidak hanya saat TMMD saja, tapi selamanya.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2019