Facebook mengaku menutup sejumlah halaman, grup dan akun berdasarkan tingkah laku mereka, bukan konten yang mereka unggah.
Perusahaan tersebut telah menindak akun-akun seperti itu secara global setelah dihujani kecaman lantaran tidak segera mengembangkan alat untuk melawan materi bersifat garis keras dan operasi propaganda.
"Dalam setiap kasus ini, orang-orang di balik aktivitas ini berkoordinasi satu sama lain dan menggunakan akun palsu untuk menyamarkan diri mereka sendiri," kata Kepala Kebijakan Keamanan Siber, Nathaniel Gleicher, dalam pernyataan yang dikirim ke Reuters.
"Kami tidak ingin layanan kami dimanfaatkan untuk memanipulasi orang."
Di empat negara tersebut, ada 294 akun dan 1509 halaman yang ditutup, demikian informasi Facebook.
Sumber: Reuters
Baca juga: Langgar privasi, regulator AS denda Facebook lima miliar dolar AS
Baca juga: Facebook akan bentuk dewan pengawas konten
Baca juga: Pakar sebut FB, IG, dan Google lebih berbahaya daripada FaceApp
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019