• Beranda
  • Berita
  • Kopi gayo khas Aceh diminati pada pameran HKG-PKK di Padang

Kopi gayo khas Aceh diminati pada pameran HKG-PKK di Padang

25 Juli 2019 23:09 WIB
Kopi gayo khas Aceh diminati pada pameran HKG-PKK di Padang
Para pengunjung tengah menunggu antrean untuk menikmati kopi gayo khas Aceh.

Kopi gayo khas Aceh menjadi minuman yang banyak diminati oleh pengunjung pada pameran Hari Kesatuan Gerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (HKG-PKK) Nasional yang ke-47 di taman Imam Bonjol Padang.

"Alhamdulillah sejak hari pertama hingga saat ini pameran kami selalu ramai dikunjungi," kata Wakil Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Aceh Samsiarni di Padang, Kamis.

Selain itu kopi gayo juga merupakan produk unggulan TP-PKK Provinsi Aceh yang menjadi incaran para pengunjung.
Baca juga: Makin diminati, ekspor Kopi Gayo naik 85,71 persen

Bahkan para pengunjung rela berdesak-desakan demi menunggu antrean untuk menikmati kopi gayo.

Bagi masyarakat yang belum sempat berkunjung ke pameran hari ini, pameran masih dibuka sejak pagi hingga jam 21.00 WIB sampai penutupan HKG-PKK yang ke-47 yakni Sabtu 27 Juli 2019 di taman Imam Bonjol Padang.

Selain kopi gayo, produk unggulan Aceh lainnya juga berupa kerajinan tangan yakni kerawang gayo berupa tas, dompet, sulaman pucuk rebung dengan motif yang menarik.

Aceh juga memiliki makanan khas yakni makanan kecil bungoeng kayee, bentuk makanan kecil ini terinspirasi dari bentuk bunga kayu yang terdapat di daerah Aceh namun terbuat dari tepung dengan rasa yang manis.

“Selain itu juga terdapat makanan berupa karah yang berbentuk bulat dan rasanya juga manis,” katanya.

Ikan keumamah juga merupakan makanan khas Aceh berupa ikan kaleng, akan tetapi ikan tersebut merupakan olahan masyarakat Aceh itu sendiri yang terbuat dari ikan tuna.

"Ikan tersebut dikeringkan hingga kering seperti kayu makanya disebut sebagai ikan kayu atau ikan keumamah, setelah itu disuir kecil-kecil dan ditaburi asam sunti agar tetap awet," ujarnya.

Selain itu menurut pengunjung lainnya yang tengah sabar menunggu antrian untuk menikmati kopi gayo Irwan (40) mengakui belum pernah mencoba merasakan kopi gayo khas Provinsi Aceh tersebut.

“Saya bersabar menunggu, mumpung gratis dan selagi ada di Padang,” sambung dia.
Baca juga: CEO Maxx Coffee: Bangga pasarkan produk petani kopi Indonesia
Baca juga: Aroma kopi Gayo semerbak di Festival Kopi Helsinki

Pewarta: Laila Syafarud
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019