Ketua Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Abed Frans mendorong adanya pengembangan kawasan wisata geopark di Kabupaten Lembata oleh pemerintah daerah setempat.Wisata geopark cocok dikembangkan di Lembata yang memiliki sejumlah gunung api yang aktif dan alam di sekitarnya yang indah
"Wisata geopark cocok dikembangkan di Lembata yang memiliki sejumlah gunung api yang aktif dan alam di sekitarnya yang indah," katanya di Kupang, Jumat.
Ia menjelaskan, Kabupaten Lembata memiliki tiga gunung api yang aktif di antaranya Gunung Batutara, Gunung Ile Lewotolok, dan Gunung Ile Werung dengan berbagai keunikannya.
Potensi alam di Lembata ini, lanjutnya, sangat cocok dikembangkan secara terintegrasi sebagai sebuah kawasan wisata geopark untuk menarik lebih banyak minta kunjungan wisatawan ke daerah setempat.
Dari aspek segmentasi pasar, kata dia, potensi pariwisata di Kabupaten Lembata banyak diminati wisatawan mancanegara terutama wisatawan dari Italia.
"Artinya jika ke depan kawasan geopark dibentuk maka sasaran promosi sasaran promosi kita sesuai dengan karakteristik minat wisatawan tersebut," katanya.
Ia mengapresiasi upaya Pemkab Lembata yang telah memperkenalkan potensi wisata alamnya melalui kegiatan pariwisata tahunan berupa Festival Tiga Gunung.
Pihaknya berharap, kegiatan festival tersebut juga sebagai pendorong untuk dikembangkannya kawasan wisata geopark di kabupaten yang beradai di ujung timur Pulau Flores itu.
"Karena dengan adanya kawasan geopark maka penataannya akan lebih terintegrasi sertta pembangunan pariwisata juga lebih masif dengan dukungan pemerintah Pusat," demikian Abed Frans.
Baca juga: Lembata mempromosikan tiga gunung untuk wisata dunia
Baca juga: Petugas tetapkan status Waspada pada Gunung Lewotolok Lembata
Baca juga: Lembata undang wisatawan ke Ile Batu Tara, yang meletus tiap 20 menit
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019