Pegadaian punya layanan jemput gadai via Gojek

26 Juli 2019 13:08 WIB
Pegadaian punya layanan jemput gadai via Gojek
Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto pada acara media gathering di Yogyakarta, Jumat. (Mentari Dwi Gayati)

Buat teman-teman atau nasabah yang mungkin malu atau tidak punya waktu datang ke Pegadaian, layanan Gadai on Demand ini bisa diambil barang yang akan digadai

PT Pegadaian (Persero) menawarkan layanan "Gadai on Demand" yakni layanan yang memfasilitasi nasabah untuk menggadaikan barang berharga melalui Gojek, aplikasi penyedia layanan transportasi dan pengiriman.

Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto menjelaskan layanan GoD ini membantu nasabah yang ingin menggadaikan perhiasan atau barang berharga lainnya, tetapi tidak memiliki waktu ke gerai Pegadaian.

"Buat teman-teman atau nasabah yang mungkin malu atau tidak punya waktu datang ke Pegadaian, layanan Gadai on Demand ini bisa diambil barang yang akan digadai," kata Kuswiyoto pada acara media gathering di Yogyakarta, Jumat.

Kuswiyoto menjelaskan dengan GoD, nasabah nantinya dapat menggadaikan barang lewat Go-send, bagian layanan pengiriman barang dari aplikasi Gojek. Selanjutnya, barang gadai akan diambil oleh driver ojek online (ojol) tersebut, kemudian dana hasil gadai akan ditransfer ke rekening nasabah.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Teknologi Informasi dan Digital Teguh Wahyono menjelaskan saat ini Gadai on Demand masih menjadi percontohan di Jakarta dengan nilai gadai maksimal Rp10 juta.

Layanan ini sebenarnya sudah diluncurkan sejak April lalu, bertepatan dengan peringatan HUT ke 118 Pegadaian. Namun, perseroan baru akan melakukan pemasaran secara luas pada Agustus mendatang setelah melakukan uji pasar.

"Memang belum dijual secara masif karena masih mencoba meyakinkan kepada nasabah bahwa layanan ini aman. Konsepnya menjaga kepercayaan masyarakat, kalau sudah stabil, baru akan pindah ke kota lain yang lebih besar dan tentunya banyak penggunaan ojek onlinenya," kata Teguh.

Saat ini Gadai on Demand baru melayani penjemputan barang berharga seperti emas dan perhiasan, namun nantinya akan menyasar pada barang-barang elektronik yang mudah dibawa seperti handphone dan laptop.

Teguh menegaskan bahwa nasabah tidak perlu khawatir terkait keamanan dan jaminan barang gadai karena hanya driver atau pengemudi yang memiliki nilai pelayanan bintang lima saja yang bisa mengantar produk Gadai on Demand.

"Kami ambil driver-driver yang bintang lima, tidak boleh lima ke bawah. Kemudian, kami punya asuransi yang menjamin jika barang tersebut hilang di perjalanan," katanya.

Teguh menambahkan saat ini memang Pegadaian baru menjalin kerja sama dengan Gojek, namun saat ini juga tengah melakukan penjajakan kerja sama dengan Grab Indonesia. Ia berharap tahun ini Gadai on Demand dapat dilayani oleh dua perusahaan aplikasi transportasi tersebut.
 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019