Indonesia dan Belanda menandatangani Letter of Intent (LOI) untuk mendorong pengembangan ekspor produk dekorasi rumah Indonesia ke pasar Eropa, kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Arlinda, saat menandatangani kerja sama dengan Manajer Tim Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries (CBI) Liesbeth Aben di Den Haag, Belanda.Kerja sama ini bertujuan memperkuat kapasitas Indonesia di sektor produk dekorasi rumah, khususnya untuk meningkatkan daya saing ekspor dan tanggung jawab sosial dari usaha kecil dan menengah (UKM) Indonesia sehingga lebih mudah masuk pasar Eropa
"Kerja sama ini bertujuan memperkuat kapasitas Indonesia di sektor produk dekorasi rumah, khususnya untuk meningkatkan daya saing ekspor dan tanggung jawab sosial dari usaha kecil dan menengah (UKM) Indonesia sehingga lebih mudah masuk pasar Eropa," ujar Arlinda lewat keterangan resmi diterima di Jakarta, Jumat.
Program kerja sama Kemendag dengan CBI terdiri dari beberapa tahapan, yakni pertama, perusahaan yang telah mendaftar akan diseleksi melalui sistem audit yang ketat.
Perusahaan yang terpilih akan menjalani program pembinaan ekspor yang meliputi bimbingan teknis dan pelatihan, program-program pelatihan terkait pemahaman pasar Eropa, serta pengembangan kinerja tanggung jawab sosial.
Baca juga: Menlu RI-Belanda bahas peningkatan kerja sama
Selanjutnya, proses seleksi akan fokus kepada peningkatan strategi penetrasi pasar bagi UKM untuk dapat memasuki pasar Eropa. Pada tahap ini, UKM akan difasilitasi untuk mengikuti berbagai kegiatan pemasaran seperti partisipasi pada pameran, misi dagang bisnis ke bisnis (b2b), atau pemasaran daring.
“Pelaku UKM kita khususnya dari sektor dekorasi rumah akan mendapat kesempatan untuk dibina secara langsung dari tenaga ahli CBI Belanda. Hal ini tentu sangat menguntungkan karena bisa mendapatkan informasi lengkap dan terkini dari perspektif pembeli,” lanjut Arlinda.
Pendaftaran program pembinaan ini telah dibuka dan akan ditutup pada 31 Agustus 2019.
Kriteria yang ditentukan bagi perusahaan yang akan mengikuti program ini yaitu UKM Indonesia dengan fokus produk dekorasi rumah berbahan kayu, rotan dan serat alami lainnya, merupakan perusahaan siap ekspor, memiliki saham minimal 51 persen, memiliki karyawan sebanyak 5-500 orang, serta telah memiliki program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang dapat dikembangkan.
Baca juga: Kemendag siap tingkatkan ekspor rempah-rempah ke Belanda
“Kemendag dan CBI telah menjadi mitra kerja yang sangat baik untuk program pengembangan ekspor di Indonesia. Melalui program sebelumnya, kami mendapat testimoni dari para perusahaan binaan yang menyatakan manfaat besar yang diperoleh setelah mengikuti program pelatihan ekspor dari CBI," pungkas Arlinda.
Kerja sama ini akan ditindaklanjuti melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang akan dilakukan di Trade Expo Indonesia ke-34 di Indonesia Convention Exhibition, Bumi Serpong Damai, Banten. Pada kesempatan tersebut, pihak CBI juga akan membawa serta pembeli dan ahli di sektor dekorasi rumah untuk datang dan bertemu langsung dengan para pelaku ekspor dekorasi rumah Indonesia.
Produk dekorasi rumah Indonesia masih berpeluang besar di pasar Eropa. Total ekspor sektor ini ke kawasan Eropa mencapai 502,9 juta dolar AS pada 2018.
Belanda menempati peringkat pertama sebagai pasar terbesar produk dekorasi rumah dengan pangsa pasar sebesar 21,70 persen dengan tren yang terus meningkat yaitu tercatat sebesar 3,4 persen dalam 5 tahun terakhir.
Selanjutnya, pasar terbesar kedua dan ketiga produk dekorasi rumah Indonesia adalah Inggris dan Jerman dengan pangsa pasar masing-masing 15,36 persen dan 14,96 persen.
Baca juga: Larva lalat dari Indonesia laku diekspor ke Belanda
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019