Gunung Tangkuban Parahu (Kawah Ratu) meletus dan memuntahkan abu vulkanik dengan tinggi kolom abu lebih kurang 200 meter dari atas puncak atau lebih kurang 2.284 meter di atas permukaan laut pada Jumat pukul 15.48 WIB.
Menurut hasil pantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dari Pos Pengamatan Gunungapi Tangkuban Parahu, kolom abu tebal dan berwarna kelabu itu condong ke arah timur laut dan selatan.
Erupsi Gunung Tangkuban Parahu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 38 mm dan durasi lebih kurang lima menit 30 detik menurut keterangan PVMBG yang dikutip dalam siaran pers Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Pelaksana Harian Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo meminta masyarakat, pengunjung, wisatawan, dan pendaki yang berada di sekitar Gunung Tangkuban Parahu tidak menginap dalam kawasan kawah-kawah aktif gunung itu dan tidak turun mendekati dasar Kawah Ratu dan Kawah Upas.
PVMBG juga mengimbau masyarakat mewaspadai potensi terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba tanpa didahului oleh gejala-gejala vulkanik yang jelas.
Baca juga:
Asap Gunung Tangkuban Parahu terlihat dari Gedung Sate
Gunung Tangkuban Parahu erupsi
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019