Pendidikan informal seperti pelajaran Bahasa Inggris, Matematika, dan Seni Lukis itu diberikan oleh kelompok orang “Kalijodo Kita”.
Baca juga: Sambut HUT Jakarta RPTRA/RTH Kalijodo gelar berbagai festival
Baca juga: Ratusan Ahokers gelar doa bersama lintas agama di Kalijodo
Baca juga: Ahok resmikan RTH dan RPTA Kalijodo
Baca juga: Lurah: jaga kebersihan Kalijodo dengan koordinasi
“Iya mereka les, anak-anak saya juga ikutan belajar di sana,” kata Buang, pemilik gubuk liar di kolong tol, saat ditemui ANTARA, Jumat.
Pendidikan informal tersebut berlangsung sekali dalam seminggu, yaitu tiap Jumat mulai pukul 15.00 hingga 19.00 WIB yang dibagi menjadi tiga kelas tanpa sekat.
Lili Santoso, salah satu pengajar, mengatakan bahwa seluruh kebutuhan selama proses belajar mengajar diperoleh dari patungan anggota “Kalijodo Kita” yang terdiri dari para siswa SMP hingga SMA.
“Pengajar hampir semuanya berasal dari SMP dan SMA dekat sini. Kalau biaya kita patungan seperti pensil warna, alat tulis, buku,” katanya.
Ia melanjutkan, anak-anak memiliki semangat yang tinggi untuk mengikuti program belajar bersama tersebut.
“Banyak yang ikut, mereka antusias. Sering sampai 50 orang, kalau lagi libur sekolah baru sekitar 30 orang,” katanya.
Seperti yang dikatakan oleh Dyah, seorang bocah berumur 10 tahun yang mengikuti pendidikan informal itu, bahwa ia sangat bersyukur dengan adanya belajar bersama itu.
“Gratis jadi saya bisa datang langsung belajar, enggak perlu minta bapak uang,” katanya.
Selain Dyah, Kevan dan Kevin yang merupakan anak kembar berumur 5 tahun mengaku bahwa mereka senang karena sebelumnya tidak ada yang mengajak mereka untuk belajar bersama.
“Senang karena bisa mewarnai terus banyak teman-teman juga,” kata Kevin.
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019