Namun, bagi pemilik mobil ramah lingkungan seperti Mitsubishi Outlander PHEV, harus memperhatikan tiga hal utama untuk menjaga daya tahan baterai, antara lain lokasi parkir, pola pengisian dan sikap saat menerjang banjir.
Pertama, pemilik Outlander PHEV disarankan untuk memarkir kendaraan di lokasi teduh, atau tidak terpapar panas matahari.
Baca juga: Menkeu: Insentif pajak mobil listrik diteken Presiden pekan ini
"Karena di mobil ada baterai, pada PHEV terletak di bawah. Maka akan lebih baik jika parkir tidak di bawah sinar matahari langsung," kata Head Technical Service CS Suport Departemen PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Boediarto, di GIIAS 2019.
Kedua, jangan memaksakan diri untuk melibas banjir apabila ketinggiannya melewati setengah ukuran ban mobil.
"Kalau banjir, perlakuannya sama seperti yang bukan PHEV. Setengah ukuran ban adalah titik paling tinggi kalau kena air. Kalau lebih jangan diterusin," kata dia.
Ketiga, biasakan menggunakan mode pengisian normal selama semalaman melalui instalasi rumah, dan menghindari metode quick charging jika tidak diperlukan.
"Memang yang dianjurkan untuk maintain kondisi baterai adalah dengan normal charging atau dicas semalaman dibanding quick charge," katanya. "Quick itu dilakukan dalam kondisi khusus, misalnya untuk perjalanan jauh".
Kendati demikian, pengguna Outlander PHEV tidak perlu khawatir karena masa pakai baterai bisa mencapai 10 tahun. MMKSI juga memberikan garansi baterai selama 3 tahun atau 100 ribu kilometer.
Baca juga: Berapa rupiah yang dibutuhkan sekali isi baterai Outlander PHEV?
Baca juga: Outlander PHEV bisa jadi genset, bagaimana cara kerjanya?
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2019