Operasi-operasi pencarian berlanjut untuk menemukan para migran yang hilang, kata seorang anggota Bulan Sabit Merah kepada Reuters melalui telepon.
Sejauh ini belum jelas berapa banyak orang yang berada di kapal itu dan berapa banyak yang masih hilang dan dikhawatirkan tenggelam setelah lembaga pengungsi PBB UNHCR menyebutnya sebagai "tragedi paling buruk di Laut Tengah tahun ini".
Anggota Bulan Sabit Merah Abdulmenam Abu Sabay mengatakan kapal itu, yang terbalik dekat Komas, 120 km sebelah timur Tripoli, membawa 350 orang, sebagian besar dari Afrika Sub-Sahara.
Angkatan Laut Libya pada Kamis menyebutkan jumlah migran yang berada di kapal itu sebanyak 250 orang dan UNHCR mengatakan lebih 150 orang dikhawatirkan meninggal.
Penjaga pantai Libya dan nelayan-nelayan setempat menyelamatkan 134 migran pada Kamis.
"Kami tak cukup memiliki kapabilitas melaksanakan operasi-operasi. Warga masyarakat membantu kami dengan kendaraan yang mereka miliki," kata Abu sabay.
"Jasad-jasad tersebut masih di dalam kantung-kantung di hangar dan kami menunggu izin pihak keamanan untuk menguburkan mereka," tambahnya. Hangar itu milik sebuah departemen yang didirikan untuk memerangi migrasi ilegal.
Libya menjadi pusat bagi para migran dan pengungsi, banyak di antara mereka berusaha mencapai Eropa dengan menggunakan kapal-kapal yang tak layak berlayar.
Sumber: Reuters
Baca juga: 1.300 migran diselamatkan di Mediterania
Baca juga: Puluhan migran Afrika hilang di laut setelah kapal mereka tenggelam
Pewarta: Mohamad Anthoni
Editor: Chaidar Abdullah
Copyright © ANTARA 2019