"Kepemimpinan Ketua Umum Partai Golkar saat ini telah sukses melaksanakan Panca Sukses, diantaranya telah sukses melakukan konsolidasi, reformasi dan transformasi Partai Golkar sebagai partai yang digandrungi kaum muda generasi milenial," kata Robi dihubungi di Jakarta, Minggu.
Robi mengatakan dalam kepemimpinannya Airlangga telah menunjuk pimpinan Lembaga Badan Advokasi Hukum dan HAM (Bakumham) Partai Golkar dengan tokoh muda.
Baca juga: Analis: Langkah Airlangga dapat turunkan daya tawar Golkar
Hal ini, menurutnya, menunjukkan Airlangga sukses mengakselerasi kaderisasi dan pembinaan keanggotaan.
Selain itu, kata dia, Airlangga juga sukses menghilangkan stigma Partai Golkar sebagai partai yang selalu kalah dalam mengusung calon Presiden dan Wakil Presiden.
"Hal ini terbukti bahwa Golkar telah sukses memenangkan Bapak Jokowi sebagai Presiden Indonesia untuk periode kedua," ujar dia.
Dia menilai langkah sebagian kader Golkar yang mendorong percepatan Munas bertujuan untuk merebut kekuasaan Partai Golkar, guna dapat merekomendasikan susunan nama-nama menteri dan pimpinan MPR dan DPR ke depan.
Baca juga: Turunnya kursi Golkar jadi peluang Bamsoet kalahkan Airlangga
Dia menyesalkan bahwa upaya mendorong percepatan Munas dilakukan dengan menjelekkan kepemimpinan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang dalam hal ini dapat berpotensi menjatuhkan Partai Golkar di mata Partai Koalisi Pengusung Presiden dan Wakil Presiden terpilih, serta masyarakat.
Dia meminta kepada seluruh senior partai, beserta tim sukses calon ketua umum Golkar pada Munas mendatang, untuk saling menjaga kebesaran Partai Golkar dengan tidak lagi menjatuhkan ketua umum dengan pernyataan yang tidak beretika.
Dia mengingatkan bahwa ketua umum adalah representasi Partai Golkar.
"Badan Advokasi Hukum dan Ham yang dibentuk untuk menjaga marwah Partai Golkar akan melakukan langkah-langkah advokasi hukum bagi siapa saja yang ingin menjatuhkan nama baik Ketua Umum dan Partai Golkar tidak terkecuali," kata dia.
Dia mengimbau kepada semua kader di semua tingkatan agar berpolitik santun dan bijak, dengan berpikir dulu sebelum menyampaikan pandangan di ruang publik.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019