"Seluruh jamaah haji Indonesia memang mengambil niat Haji Tamattu dan mereka melaksanakan umrah terlebih dahulu baru kemudian haji," kata Pranata Humas Ahli Muda, Vethria Rahmi di Pekanbaru, Ahad.
Jamaah memakai ihram dari miqat dengan niat umrah hingga tahalul, kemudian nanti memakai ihram lagi dengan niat haji pada hari tarwiyah (8 Zulhijah). Bagi yang mengambil niat Haji Tamattu, mereka diwajibkan membayar dam. Begitu juga dengan mereka yang berniat Haji Qiran, yakni melakukan haji dan umrah secara bersamaan.
Menurut Rahmi, usai melaksanakan umrah wajib, jamaah berkewajiban untuk membayar Dam Nusuq, berupa penyembelihan hewan ternak minimal satu ekor kambing.
Rahmi mengatakan seperti dilaporkan TPIHI Marthilevi Saleh, para jamaah sudah mengunjungi Pasar Muashem di wilayah Kota Makkah untuk membeli ternak tersebut. "Sambil menunggu hari Arafah atau hari Armuzna, JCH Kloter BTH 18 yang berjumlah 444 jamaah itu berasal dari Kabupaten Rokan Hulu, memanfaatkan waktu dengan ibadah sunnah," katanya.
Ada yang melaksanakan ibadah sunnah di Masjidil Haram ataupun di musholla hotel, namun ada juga sebagian jamaah yang memanfaatkan waktu dengan ziarah ke sejumlah kota bersejarah di Makkah.
"Ada yang mengunjungi Jabal Nur, Gua Hira, Jabal tsur tempat nabi mulai hijrah dan juga Jabal rahmah, tetapi yang paling disukai adalah Jabal Rahmah karena menurut mereka disebut juga Jabal kasih sayang atau cinta (tempat bertemunya Adam dan Hawa setelah terpisah ketika turun ke bumi, red), sehingga memanfaatkan momen ziarah dengan berdo'a," kata Marthilevi.
Lebih lanjut diungkapkannya sebelum menuju destinasi bersejarah tersebut, JCH Rohul telah melakukan ziarah ke Muashem tempat pemotongan hewan qurban dan dam haji.
Ziarah itu sudah dimulai sejak Kamis (25/7) hingga Sabtu (27/7) ke Jabal Rahmah mulai pukul 08.00 WAS dan mengunjungi Arafah, Mina dan Muzdalifah pada pukul 10.00 WAS. Kunjungan tersebut penting sebagai gambaran tempat-tempat manasik haji nantinya. Jamaah kembali ke maktab sekitar pukul 11.00 WAS dan langsung bergerak menuju Masjidil Haram untuk menunaikan Shalat Zuhur dengan bus salawat.
Ia menambahkan untuk prosesi pembayaran dam jamaah dibantu mukimim setempat, yakni WNI di Mekkah yang telah direncanakan sebelum haji.
Dari total jamaah BTH 18 Rohul tercatat 90 calhaj yang pergi ke Pasar Muashem, tempat pemotongan hewan. Selain pasar Muashem ada juga Pasar Akisiyyah, dan pasar An'am, pasar hewan terbesar di Mekkah.
Sementara itu, Marthilevi mengaku jamaah asal Rohul memilih membayar dam Haji Tamattu dengan menyembelih kambing. Pasalnya, dia bisa menyaksikan proses pemotongannya sehingga rasanya lebih puas dan mereka mendapatkan kambing seharga 400 riyal.
Dia bersama rombongan satu kloter menyebut pembelian kambing telah dikoordinasikan oleh ketua kloter, sehingga jamaah tinggal melihat proses pemotongan atas nama dirinya.
Marthilevi mengatakan usai memilih, jamaah calon haji dapat membawa kambing tersebut ke tempat pemotongan yang tersedia juga di sana.
Dikatakannya pembayaran dam bisa dilakukan setelah jamaah sudah mengerjakan Umrah Tamattunya.*
Baca juga: Jamaah puji layanan konsumsi di Mekkah
Baca juga: Calhaj asal Pekanbaru terbantu layanan Bus Shalawat ke Masjidil Haram
Pewarta: Frislidia
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019