Partai NasDem akan membangun koalisi bersama Partai Golkar untuk menghadapi Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Bima tahun 2020.
Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Bima, Raihan Anwar tidak menepis hal itu. Pasalnya, rencana berkoalisi ini mengikuti tren koalisi secara nasional pada pelaksanaan pemilihan presiden, bahkan pada saat pelaksanaan Pemilihan Gubernur NTB 2018-2022 serta tiga pilkada yang dilaksanakan pada tahun 2018 di Kabupaten Lombok Timur, Lombok Barat dan Kota Bima, Partai NasDem tetap membangun koalisi dengan Partai Golkar.
"Jika merujuk pada koalisi nasional, maka partai lain yang ikut dalam koalisi nasional sudah pasti akan bergabung. Termasuk untuk Pilkada 2020, pola yang akan diterapkan juga sama termasuk di Kabupaten Bima," ujarnya, di Mataram, Minggu.
Menurut Raihan, jika koalisi secara nasional tersebut jadi diterapkan hingga ke daerah-daerah termasuk dalam Pilkada Kabupaten Bima, maka tingkat persentase kemenangannya bisa di atas 75 persen.
"Untuk koalisi ini, kami di daerah tinggal menunggu arahan dari DPP masing-masing," ujar Raihan.
Informasi yang diperoleh, Bupati Bima Hj Indah Dhamayanti Putri atau akrab disapa IDP sudah melakukan pertemuan dengan 11 ketua-ketua partai politik di Mataram, termasuk dengan Ketua DPD PAN Kabupaten Bima Muhammad Aminurlah turut hadir dalam pertemuan tersebut.
Namun, sejumlah parpol seperti PKS, belum menentukan sikap sebelum melakukan pengusungan bakal calon bupati dan wakil bupati Bima karena akan melakukan survei elektabilitas terlebih dahulu terhadap sejumlah figur yang akan diusung.
Baca juga: PKS-PAN jajaki mengusung Maman hadapi IDP dalam Pilkada Bima
Menariknya, jika koalisi "gemuk" ini terjadi, maka pembicaraan menyangkut siapa figur yang akan mendampingi Bupati Bima IDP untuk melanjutkan ke tahapan dua periode kepemimpinan ini akan menjadi hangat. Apalagi berdasarkan informasi yang diperoleh, salah satu tawaran berkoalisi ini adalah termasuk pembicaraan menyangkut siapa figur yang akan dipasangkan mendampingi IDP.
Sebelumnya, Ketua DPW PKS NTB H Abdul Hadi mengaku saat ini partainya masih membangun komunikasi politik dengan sejumlah parpol untuk menghadapi pilkada serentak 2020, termasuk salah satunya melakukan penjajakan politik dengan PAN.
"Masih dalam proses penjajakan dan pengkajian peluang untuk melakukan koalisi. Bahkan, penjajakan seperti ini diperluas dengan partai-partai lain tidak hanya PAN," ujarnya pula.
Menurut Abdul Hadi, PKS sudah membentuk Tim Pemenangan Pemilu Wilayah (TPPW) dan Tim Pemenangan Pemilu Daerah (TPPD) untuk melakukan penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati serta wali kota dan wakil wali kota di tujuh daerah di NTB yang akan melaksanakan pilkada serentak 2020.
"Tim sudah bekerja melakukan pengkajian dan melakukan penganalisaan terhadap peluang-peluang yang akan dihadapi dalam pilkada nanti. Termasuk akan melakukan survei pada masing-masing kabupaten dan kota yang akan menghadapi pilkada. Karena target kami jelas PKS menang pada setiap pilkada," katanya pula.
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019