Gempa yang berpusat di Kabupaten Bayah, Provinsi Baten, dengan kekuatan 5,2 Skala Richter (SR) guncangannya dirasakan hingga ke wilayah Kota dan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Minggu, dan membuat warga panik.Saya lari ke dalam rumah langsung menggendong dua anak saya dan membawanya ke halaman dan baru berani masuk ke dalam rumah setelah beberapa menit gempa berlalu.
"Saat gempa saya dan keluarga sedang nonton televisi, tiba-tiba lampu gantung bergoyang dan awalnya dikira hanya tertiup angin, tapi getarannya semakin kencang dan kami langsung lari keluar rumah," kata warga Kelurahan Dayeuh Luhur, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, Yeni Haryani.
Akibat getaran gempa itu warga lain pun terlihat panik dan berhamburan keluar rumah sambil mengucap doa. Hingga saat ini warga pun masih mengkhawatirkan terjadi gempa susulan yang kekuatannya lebih besar.
Sehingga, sebagian masyarakat memilih untuk berjaga-jaga dan mengantisipasi adanya gempa susulan. Getaran gempa yang berpusat di 7.42 lintang selatan, 106.03 bujur timur 59 km Barat Daya Bayah, Banten, dengan kedalaman episentrum gempa 10 km di bawah permukaan laut yang terjadi sekitar pukul 21.25 WIB pada Minggu malam juga dirasakan warga Kabupaten Sukabumi.
Seperti dirasakan Atep Maulana, warga Kecamatan Sukabumi menyebutkan saat kejadian ia sedang asyik bermain handphone di pelataran rumah. Namun, melihat tetangganya lari ke jalan dan ia pun sempat panik karena getaran gempanya cukup kencang.
"Saya lari ke dalam rumah langsung menggendong dua anak saya dan membawanya ke halaman dan baru berani masuk ke dalam rumah setelah beberapa menit gempa berlalu," ujarnya.
Sementara, Kepala Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna mengatakan pihaknya masih memantau perkembangan dan berkoordinasi dengan relawan BPBD di setiap kecamatan untuk melaporkan kejadian dikhawatirkan ada rumah yang rusak akibat bencana itu.
Baca juga: Gempa magnitudo 5.2 dirasakan warga Palabuhan Ratu
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019