• Beranda
  • Berita
  • Paus berdoa bagi para migran yang meninggal kecelakaan di laut Tengah

Paus berdoa bagi para migran yang meninggal kecelakaan di laut Tengah

28 Juli 2019 22:55 WIB
Paus berdoa bagi para migran yang meninggal kecelakaan di laut Tengah
Migran yang diselamatkan oleh penjaga pantai Libya setelah kapal kayu mereka tenggelam di lepas pantai Komas, duduk di timur ibukota Tripoli, Libya, Jumat (26/7/2019). (REUTERS/AYMAN AL-SAHILI)
Paus Fransiskus pada Minggu mendoakan para migran yang meninggal dalam kecelakaan kapal di Laut Tengah pekan ini, bencana yang oleh badan pengungsi PBB disebut sebagai kecelakaan kapal yang terburuk tahun ini di kawasan tersebut.

Berbicara di hadapan ribuan umat yang berkumpul di pelataran St Petrus untuk misa Minggu, bapa suci mengemukakan kesedihannya dan meminta umat untuk bersama-sama dengannya mendoakan puluhan migran yang meninggal dalam upaya mereka mencapai Eropa.

"Saya pelajari dengan pilu berita-berita kecelakaan kapal yang dramatik yang baru beberapa hari ini terjadi di Laut Tengah, ketika puluhan migran termasuk perempuan dan anak-anak kehilangan nyawa mereka," kata Paus Fransiskus.

Paus meminta masyarakat internasional untuk bertindak semestinya guna menjamin keamanan dan martabat bagi semua.

Baca juga: Paus serupakan penampungan migran dengan "kamp konsentrasi"

Lima puluh lima mayat telah ditemukan di lepas pantai Libya dan pada Sabtu pekerja bantuan mengatakan, sebuah perahu kayu yang mengangkut ratusan migran terbalik pada Kamis.

Belum jelas berapa banyak penumpangnya dan berapa lagi yang masih hilang dan dikhawatirkan tenggelam setelah badan pengungsi PBB (UNHCR) menggambarkan musibah itu sebagai "tragedi terburuk di Laut Tengah untuk tahun ini."

Angkatan Laut Libya pada Kamis menyebut jumlah penumpang kapal itu 250 orang. UNHCR mengatakan hingga 150 orang dicemaskan meninggal.

Baca juga: Paus, Imam Al Azhar tandatangani deklarasi perdamaian dunia
Baca juga: Paus katakan ikuti krisis Yaman dengan penuh kekhawatiran


Sumber: Reuters

Pewarta: Maria D Andriana
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019