Laga berjalan cukup ketat sehingga wasit mengeluarkan tiga kartu kuning dan satu kartu merah untuk Semen Padang dan dua kartu kuning bagi tim tamu.
Sejak awal laga kedua tim bermain terbuka dan saling serang untuk mencetak gol.
Kedua tim yang sama-sama memiliki hasil kurang baik di empat laga terakhir berupaya menjadikan laga ini sebagai titik balik tim ke depan.
Semen Padang melalui Riski Novriansyah, Dedi Hartono, Irsyad Maula, Jose Sardon, Manda Cingi dan Mario Barcia berupaya membobol gawang Persebaya yang dikawal Miswar Putra, namun usaha tersebut belum menghasilkan gol.
Hal serupa dilakukan Persebaya yang mengandalkan duet penyerang asing Manucher Jalilov dan Amildo Balde membuat lini bertahan tuan rumah kerepotan
Sigapnya Dedi Gusmawan dan Agung Prasetyo membuat Persebaya belum berhasil membobol gawang Teja Paku Alam.
Hingga babak pertama berakhir kedudukan masih sama kuat 0-0 untuk kedua tim
Memasuki babak kedua Persebaya mengganti Jalilov dengan Fandi Eko Utomo meningkatkan serangan.
Tingginya tensi serangan tim tamu membuat lini bertahan tuan rumah bekerja ekstra keras.
Alhasil dua pemain Semen Padang mengalami cedera dan terpaksa meninggalkan lapangan yakni Dedi Gusmawan dan Muhammad Rifqi.
Keduanya digantikan oleh Shukurali Pulatov dan Boas Atururi pasa menit ke-75 dan menit ke-81.
Sementara gol yang ditunggu Persebaya Surabaya belum juga datang.
Baca juga: Semen Padang jadikan laga lawan Persebaya momentum kebangkitan
Semen Padang yang mengandalkan serangan dari sisi sayap terus menyerang namun beberapa kali usaha mereka belum membuahkan hasil.
Menjelang akhir laga Irsyad Maulana mendapatkan kartu merah setelah mendapatkan dua kartu kuning dari wasit setelah terlihat memukul lawan yang menghambat pergerakannya
Walaupun dengan 10 pemain Semen Padang berhasil menahan serangan tim tamu dan hingga babak kedua berakhir tanpa gol.
Hasil ini membuat Semen Padang berada di dasar klasemen dengan empat poin dari sembilan laga. ***3***
Baca juga: Djajang Nurjaman waspadai trio penyerang Semen Padang
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2019