PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk pada tahun ini melakukan transformasi dari layanan konvensional menjadi digital dengan memanfaatkan teknologi dan membidik lebih banyak nasabah usia muda atau yang dikenal dengan kaum milenial.Frontliner kita sekarang rata-rata berusia 24-25 tahun. Sekarang kita punya 26.000 frontliner di seluruh Indonesia, kita remajakan terus
“Tahun ini kita melakukan standardisasi seluruh perangkat IT. Tujuannya agar perangkat di seluruh Indonesia sama dan pelayanannya, juga sama yakni cepat dan nyaman,” kata Direktur Jaringan dan Layanan BRI Osbal Saragi Rumahorbo di Kuta, Bali, akhir pekan lalu.
Osbal menjelaskan nasabah BRI ke depan akan diremajakan. BRI tidak hanya fokus pada orang-orang tua berusia 45 tahun ke atas, tetapi juga kaum milenial atau mereka yang lahir setelah 1980 juga menjadi sasaran bank BUMN tersebut.
"Frontliner kita sekarang rata-rata berusia 24-25 tahun. Sekarang kita punya 26.000 frontliner di seluruh Indonesia, kita remajakan terus,” katanya.
Untuk itu, katanya, BRI akan mengarahkan produk yang dapat diakses secara digital, misalnya membuka rekening tidak usah lama-lama karena sudah online atau daring dan dapat menggunakan gadget, serta melakukan transfer tanpa harus ke kantor bank atau ATM.
Ia menjelaskan transformasi digital ini dilakukan sejak 2019. Belum ada angka berapa jumlah nasabah milenial BRI saat ini. Namun, setiap pembukaan rekening dari 10 rekening, sudah ada lima anak muda.
“Berarti 50 persen sudah mulai digital. Yang mendorong mereka semakin mudah membuka rekening. Apalagi mahasiswa peluang pasar. Mungkin saat ini saldo mereka tidak besar, tetapi saat mereka lulus kemudian servis bagus setelah mereka bekerja tetap menggunakan fasilitas BRI,” katanya.
Dikatakannya, layanan digital ini juga akan dikembangkan di daerah pesisir dan kepulauan atau wilayah yang belum terjangkau sistem perbankan dengan memanfaatkan agen BRIlink.
Ke depan, kata Osbal, di agen BRIlink bisa dilakukan membuka rekening online dalam rangka menangkap potensi anak muda di sana karena mereka sudah memiliki gadget walaupun tinggal terpencil dan terluar.
Menurut dia, Brilink betul-betul menjadi agen bank ke depan. Untuk mengantisipasi agen liar, perlu ada regulasi izin. “Kita harus pastikan KYC (know your customer) tetap jalan,” katanya.
Pewarta: Ahmad Buchori
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019